JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar kian gencar melaksanakan program vaksinasi. Hingga pertengahan bulan Oktober 2021, capaian vaksinasi di Kabupaten Blitar secara keseluruhan baru mencapai 59,4 persen.
Dari prosentase ini, jika dilihat per kecamatan, hanya ada satu kecamatan yang capaian vaksinasinya sudah 70 persen. Kecamatan yang capaian vaksinasinya sudah 70 persen adalah Kecamatan Sutojayan. Sementara sisanya belum ada yang menyentuh angka 70 persen sesuai dengan target.
Baca Juga : Wabup Blitar Ingatkan Masyarakat untuk Sukseskan Program Vaksinasi
"Berdasarkan data masuk, dari 22 kecamatan masih ada satu wilayah yakni Kecamatan Sutojayan yang telah berhasil mencapai 70 persen dari sasaran vaksinasi tahap satu. Sedangkan yang lain rata-rata menyentuh di prosentase 60 persen," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr Endah Woro Utami.
Menurut Endah, di Kecamatan Sutojayan jika dilihat pelayanannya sebenarnya sama dengan wilayah lain. Namun semangat lintas sektor dalam mensukseskan program vaksinasi di wilayah tersebut sangat diapresiasi. Dinas Kesehatan berharap, adanya capaian ini dapat segera merambah ke kecamatan lain agar capaian vaksinasi di Kabupaten Blitar cepat mencapai target.
“Kami dari pemerintah daerah tak henti-hentinya mendorong para tenaga medis untuk meningkatkan jumlah sasaran vaksinasi. Ini upaya kita agar target dari pemerintah pusat terpenuhi," imbuhnya.
Lebih dalam dr Endah Woro menyampaikan, bagi masyarakat yang belum mengikuti vaksin diminta segera melakukan koordinasi dengan petugas desa/kelurahan. “Karena saat ini stok vaksinasi Kabupaten Blitar melimpah dan vaksinasi dapat didapatkan di fasilitas kesehatan terdekat dengan masyarakat,” tukasnya.
Menurut dr Endah, salah satu kendala belum tercapainya target vaksinasi di Kabupaten Blitar adalah karena banyak masyarakat yang pilih-pilih vaksin. Kebanyakan warga memilih untuk menggunakan vaksin Sinovac. Sementara ketersediaan vaksin Sinovac masih terbatas.
Baca Juga : Vaksinasi Pelajar Kota Malang Ditarget Tuntas Pekan ini
"Kesadaran masyarakat kita memang masih perlu ditingkatkan . Mereka kebanyakan pilih-pilih vaksin. Jadi maunya kalau vaksinnya Sinovac padahal stoknya terbatas,” jlentrehnya.
Dia menambahkan, warga biasanya menghindari vaksin Astra Zaneca karena takut dengan Kejadian Pasca Imunisasi (KIPI).
“Alasannya salah satunya karena takut KIPI. Padahal kasus KIPI itu tidak akan terjadi kepada semua orang. Kita upayakan door to door utamanya untuk lansia. Namun memang kalau untuk di Kabupaten Blitar sedikit berat. Karena medan yang sulit serta wilayahnya sangat luas dengan cakupan 22 kecamatan,” pungkasnya.