free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

Kampung Tematik Kota Malang Segera Dibuka, Wisatawan Wajib Gunakan PeduliLindungi

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Pipit Anggraeni

03 - Oct - 2021, 03:17

Placeholder
Salah satu kampung tematik yang terdapat di Kota Malang yakni Kampung Warna-Warni Jodipan. (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan segera membuka kembali kampung tematik yang sebelumnya tutup karena pandemi Covid-19. Nantinya, pembukaan destinasi wisata itu akan dibarengi dengan penerapan Aplikasi PeduliLindungi di setiap pintu masuk kampung tematik. 

Hal itu disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji ketika melakukan kunjungan dinas terkait peletakan batu pertama pembangunan sebuah cafe yang berada di wilayah Jalan Ikan Gurami, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. 

Baca Juga : Mengenal Pesona Batik Kota Batu, Dari Motif Bantengan hingga Bunga

"Insya Allah kita harus berani lah untuk memulai dan terlebih lagi assessment nya Kementerian Kesehatan (sekarang, red) udah ada di level 2, kalau dua hari lagi sepertinya sudah bisa masuk ke level 1," ungkap Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Sabtu (2/10/2021). 

Selain memang harus berani untuk segera membuka kembali kampung tematik demi pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang didukung penanganan Covid-19 semakin terkendali, orang nomor satu di Pemkot Malang ini juga berencana menerapkan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di masing-masing kampung tematik.

"Saya sudah minta pada Dispora pariwisata untuk disampaikan (menggunakan) PeduliLindungi, jadi kampung-kampung tematik nanti semuanya sudah memakai PeduliLindungi," terang Sutiaji.

Menurutnya, dengan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di setiap kampung tematik dapat memastikan setiap wisatawan yang datang pasti sudah tervaksin. Selain itu juga memudahkan petugas untuk melakukan tracing jika nantinya terdapat klaster penyebaran Covid-19 di kampung tematik. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Wahyu Made Wahyuni menyampaikan, terkait penerapan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi pihaknya akan mengusulkan terlebih dahulu ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. 

"Ini kan aplikasinya dari pusat, kita akan usulkan dulu, karena daftarnya nanti kita kirim ke Kemenparekraf RI," ujar Ida. 

Sedangkan saat ini pihaknya telah melakukan pendataan kesiapan dari masing-masing kampung tematik yang terdapat di Kota Malang. Setidaknya berdasarkan data dari Disporapar Kota Malang terdapat 22 kampung tematik yang tersebar di seluruh wilayah Kota Malang. 

Baca Juga : Minus 3 Pilar Utama, Arema FC Siap Buat Kejutan saat Hadapi Persela

"Ini sedang kita data kampung-kampung tematik yang belum (menerapkan, red) QR barcode Aplikasi PeduliLindungi, karena nanti kalau mau masuk destinasi wisata pakai itu," tutur Ida.

Terakhir pihaknya berharap agar level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Malang dapat segera turun agar aktivitas wisata khususnya di masing-masing kampung tematik dapat terlaksana kembali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Selain itu juga untuk melakukan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh sektor kehidupan, mulai dari kesehatan hingga ekonomi.

"Mudah-mudahan tanggal 5 sudah (turun, red) level, sehingga destinasi dan event sudah bisa kita lakukan. Karena bagaimanapun juga itu yang memberikan dampak terhadap pergerakan pemulihan ekonomi di Kota Malang," pungkas Ida.


Topik

Wisata



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Pipit Anggraeni