JATIMTIMES - Tiga Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Pamekasan kembali diresmikan menjadi pesantren tangguh bencana (Santana) oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Kamis (30/9/2021).
Tiga pesantren tersebut meliputi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Djufri Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Ponpes Karang Manggis Desa Rombuh dan Ponpes Sumber Sari Desa Rek Kerek, Kecamatan Palengaan.
Baca Juga : Pemkab Malang Berikan Honor Bagi Relawan Vaksinator Covid-19
Peresmian pesantren tangguh yang diikuti oleh kegiatan vaksinasi itu dihadiri langsung oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam didampingi forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan.
Dalam kesempatan itu, Mas Tamam menyampaikan, pihaknya bersama pemerintah daerah akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik demi melindungi masyarakat khususnya di lingkungan ponpes di tengah pandemi Covid-19.
Dalam konsep Santana, seluruh tamu yang hendak sowan kepada kiai harus jalani berbagi fase Protokol Kesehatan. Diantaranya, mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian melewati bilik disinfektan, dan memakai masker sebagai ikhtiat memutus penyebaran covid-19.
"Tamu yang mau sowan kepada pengasuh harus melewati bilik disinfektan terlebih dahulu, mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir dan memakai masker. Ini sebagai ikhtiar kita agar terhindar dari covid-19," jelasnya.
Sebagai fasilitas penunjung, Pemkab Pamekasan memberikan sejumlah bantuan berupa vitamin, penyemprotan disinfektan, masker, pengukuran suhu dengan thermo gun, serta hand sanitizer.
"Atas nama Pemkab Pamekasan saya menyampaikan terimakasih, karena pesantren ini telah menjadi pelopor gerakan vaksinasi untuk menjaga herd immunity," tambahnya.
Baca Juga : Dinsos Kabupaten Blitar Serahkan Bantuan Masker dan Vitamin untuk Karang Taruna
Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini menegaskan, munculnya wabah Covid-19 di Indonesia memunculkan asumsi berbeda di tengah masyarakat. Bahkan tak jarang masyarakat terjebak dalam berita hoax yang masif media sosial.
Oleh karena itu, pihaknya tidak akan bosan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang adanya Covid-19 yang mengancam kesehatan, serta pentingnya protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi untuk menjaga kesehatan bersama.
"Jadi, mulai sekarang jangan lagi percaya hoax atau fitnah yang beredar dan sengaja disebar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," tegasnya.
Menurutnya, tugas menjaga ulama, kiai, santri dan bangsa Indonesia menjadi tanggungjawab bersama. Salah satunya dengan cara mematuhi prokes dan vaksinasi.