JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, terus berupaya meningkatkan kualitas para mahasiswa, utamanya dalam hal kreativitas.
Bagian dari upaya tersebut, UIN Maliki Malang menggelar kuliah umum dengan menghadirkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Baca Juga : Unisma MoU dengan 35 DUDI, Rektor Prof Maskuri: Kolaborasi Adalah Sebuah Keniscayaan
Dalam kuliah umum itu, UIN Maliki Malang juga melibatkan kampus lain, yakni dari Universitas Brawijaya (UB) dan juga Universitas Negeri Malang (UM).
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UIN, Umi Sumbulah MAg mengatakan, jika para mahasiswa tidak hanya belajar dalam perkuliahan saja, melainkan juga harus belajar dan memasuki dunia industri secara langsung guna mengetahui bagaimana dan seperti apa kreativitas yang dibutuhkan.
"Mudah-mudahan ini jadi salah satu jalan bagi tiga kampus, khususnya UIN untuk bersama memberikan bekal pengalaman pada mahasiswa untuk masuk ke dunia kreatif," ungkapnya.
Dijelaskannya, jika industri kreatif begitu banyak berkembang pada berbagai aspek. Karena itu, dengan hadirnya Kemanparekraf diharapkan bisa memberikan pengalaman atau pengetahuan keilmuan yang selaras dengan kompetensi para mahasiswa. Hal ini juga menjadi salah satu cara implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Ini momen untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Dunia teknologi informasi mengalami perkembangan luar biasa. Ini jadi salah satu penentu dan pendukung bagi kemajuan industri kreatif yang memicu perekonomian nasional," paparnya.
Titik Lestari, Koordinator Pengembangan Jejaring dan Kapasitas Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf menyampaikan, perihal potensi pariwisata dan industri kreatif di Indonesia.
Dalam penjelasannya, Titik mengatakan, jika potensi untuk para anak muda maupun mahasiswa berkontribusi dalam sektor pariwisata saat ini sangatlah banyak. Terlebih lagi dalam industri kreatif dibidang teknik informatika.
Potensi pengembangan sektor pariwisata, meliputi
pengembangan destinasi wisata, pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan industri pariwisata, pengembangan produk dan penyelenggaraan kegiatan dan
potensi sumberdaya kelembagaan kepariwisataan.
Baca Juga : Kampus Wilayah PPKM Level 1-3 Diminta Mulai Belajar Tatap Muka, Ini Yang Harus Disiapkan
Untuk potensi pengembangan ekonomi kreatif, meliputi potensi keragaman budaya dan sumber daya manusia yang tinggi, potensi keragaman sumber daya alam sebagai bahan baku kuliner dan kriya, potensi bonus demografi, dan potensi konsumen produk ekonomi kreatif.
"Peran mahasiswa kekinian untuk membangun pariwisata, menjadi agent of change atau sebagai agen perubahan bisa memanfaatkan media sosial, termasuk menggunakan hastag," pungkasnya.
Dalam kuliah tamu tersebut, diikuti oleh 900 lebih mahasiswa yang ikut secara daring. Selian itu, hadir Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UB Prof Dr Drs Abdul Hakim M Si, Wakil Rektor I Bidang Akademik UM Prof Dr Budi Eko Soetjipto MEd MSi, Dekan, serta Kepala Program Studi (kaprodi) jurusan Informatika di tiga kampus tersebut.