JATIMTIMES - Pulau Jawa menjadi salah 1 pusat perkebunan kopi. Namun tahukah kalian jika bibit kopi pertama dibawa sebagai barang selundupan?
Kopi yang kini populer dengan sebutan 'Java Coffee' ini, ternyata berasal dari bibit selundupan loh. Indonesia terkenal sebagai salah 1 negara penghasil kopi terbesar di dunia.
Baca Juga : Ini Rencana KEK Singhasari sembari Tunggu Covid-19 Mereda
Tak banyak yang tahu jika bibit kopi pertama dibawa di Indonesia, tepatnya ke Pulau Jawa dengan cara diselundupkan. Melansir melalui Enjoy Java, kopi pertama kali ditanam di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda.
Belanda menyelundupkan bibit kopi ke Indonesia untuk memperluas perdagangan mereka yang menguntungkan. Ekspor kopi yang dilakukan Belanda menjadikan kopi sebagai komoditas perdagangan dunia.
Lantas seperti apa perjalanan panjang tanaman kopi 'Java Coffee' hingga akhirnya bisa ditanam di Indonesia dan populer di dunia?
1. Kopi diperkenalkan masyarakat Arab
Jauh sebelum dibawa ke Indonesia, kopi pertama kali diperkenalkan pada masa Utsmani di pertengahan tahun 1500-an. Masyarakat Arab memiliki kekuatan dan pengaruh paling besar atas perdagangan rempah-rempah.
Tak cuma rempah, salah satu produknya juga termasuk kopi. Selama periode ini, Ottoman memiliki kendali penuh atas ekspor dan penanaman biji kopi, dan mereka ingin mempertahankan monopoli.
Racikan kopi yang paling populer kala itu ialah Mocha yang dipercaya berasal dari Yaman. Karena memonopoli produksi dan pemasaran kopi, Ottoman tidak ingin ada kompetitor yang juga menghasilkan kopi untuk meraup keuntungan.
Oleh sebab itu, bibit dan tanaman kopi sangat dijaga peredarannya.
2. Larangan ekspor bibit kopi dari Arab
Pada 1536, Ottoman mencoba melarang ekspor bibit kopi dari Arab. Namun, kala itu sangat banyak perusahaan yang juga ingin mendapatkan keuntungan lewat kopi.
Meski sudah dilarang, namun tetap saja ada bibit kopi yang berhasil keluar dari Arab. Varietas kopi asal Arab ini lalu dikenal dengan sebutan kopi Arabica atau arabika.
3. VOC membawa bibit kopi ke Indonesia
Kemudian pada 1600-an, kekuatan Dutch East India Company atau VOC mendominasi ekonomi secara global. Perusahaan tersebut lalu, membangun markas di Indonesia untuk meraup keuntungan.
VOC bahkan mengabaikan larangan yang ditetapkan Ottoman dan menyelundupkan beberapa bibit kopi keluar dari Arabia. Setelah mendapatkan bibit kopi itu mereka pertama kali mencoba membuat perkebunan kopi di India.
Sayangnya, upaya tersebut tidak berhasil karena kopi tumbuh paling baik di daerah tropis. Hingga pada tahun 1616, mereka membuat perkebunan kopi di Sri Lanka dan cukup berhasil.
Baca Juga : Manjakan Customer, Graha Bangunan dan Toa Paint Gelar Program Hujan Emas
Namun tidak maksimal karena keuntungan yang didapat sangat sedikit. Tahun 1696, VOC akhirnya berhasil mengambil kendali politik dan ekonomi atas pulau Jawa, Indonesia.
4. Kopi mulai ditanam di Indonesia
Bibit kopi yang dibawa VOC ke Pulau Jawa ini kemudian terbilang berhasil. Kopi lalu menjadi komoditi pertanian yang menjanjikan karena memberikan keuntungan yang sangat besar.
Karena menjanjikan, tanaman pokok bahkan menjadi hal yang dikesampingkan. Banyak masyarakat yang diminta untuk menanam kopi dan tebu di masa itu.
Sementara makanan pokok seperti padi justru menjadi tanaman yang dikesampingkan. Kopi lalu menjadi salah 1 barang paling dicari yang ditawarkan VOC.
5. Kopi mulai diperkenalkan ke Eropa
Setelah VOC sukses membangun perkebunan kopi di Tanah Air, kemudian kopi diperkenalkan secara lebih luas ke Asia Tenggara dan kemudian ke Eropa pada tahun 1711.
Awalnya, perkebunan kopi hanya dibangun di Jawa. Ketika perdagangan meluas dan keuntungan terus bertambah, VOC lalu memperluas perkebunan mereka ke pulau Sumatera dan Sulawesi.
Perkebunan dan perdagangan kopi ini kemudian berlanjut bahkan setelah VOC kehilangan kekuasaan di Indonesia. Karena perdagangan kopi menjadi begitu menggiurkan di Jawa, kopi mulai disebut sebagai 'java coffee'.
Orang-orang menyebut secangkir kopi sebagai Java. Meski saat ini kopi tidak familiar disebut sebagai Java.
Saat ini kopi menjadi komoditas kedua yang paling banyak diperdagangkan di seluruh dunia. Brasil merupakan negara yang menjadi produsen biji kopi terbesar.
Saat ini, kopi ditanam di seluruh dunia, dari Kenya hingga Ekuador dan dari Ethiopia hingga Kosta Rika.