JATIMTIMES - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah Kota Malang, telah berjalan beberapa waktu, tepatnya mulai Senin (6/9/2021) lalu. Dalam perjalanan pelaksanaan PTM, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang rutin melakukan evaluasi.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana SE MM, menjelaskan, evaluasi selama ini masih positif. Setiap sekolah rutin mengirimkan laporan evaluasi dari pelaksanaan PTM setiap Minggunya.
Apa yang dilaporkan sekolah tersebut, kemudian dikumpulkan dan dilakukan tindak lanjut atas apa yang menjadi bahan evaluasi.
"Setiap Sabtu dikirimkan laporannya, kemudian Senin kita olah (tindaklanjuti)," jelasnya.
Namun dari hasil evaluasi itu, hingga kini menunjukkan hasil yang positif. Dari sebelumnya beberapa orang tua yang masih ragu untuk mengizinkan anaknya untuk melaksanakan PTM, kini telah mengizinkan untuk mengikuti PTM.
"Orang tua yang sebelumnya canggung mengizinkan anaknya untuk PTM kini sudah mengizinkan. Yang kedua, imunitas dari anak-anak meningkat, mereka senang, guru senang," paparnya.
Hal ini, tentu tak lepas dari upaya Disdikbud Kota Malang dan pihak sekolah yang benar-benar tertib dalam melaksanakan dan mengedepankan Protokol Kesehatan (Prokes). Pengalaman sejak 2020 mengadakan simulasi PTM, juga menjadi pengalaman yang berharga dalam penerapan PTM saat saat ini.
Ketika siswa selesai pembelajaran, tentunya pihak sekolah langsung mengimbau mereka untuk pulang. Bagi yang tidak dijemput orang tua, Disdikbud Kota Malang mengefektifkan Bus Sekolah agar para siswa bisa segera pulang dan tidak justru berkeliaran.
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Sebut Vaksinasi Pelajar di Kota Malang Dekati 100 Persen
"Di bus pun kita berlakukan prokes ketat," ujar pria yang juga Plt Kepala Perpustakaan Kota Malang itu.
Hasil dari komitmen menerapkan prokes ketat ini, sampai saat ini masih belum ditemukan adanya atau munculnya cluster sekolah yang tentunya itu tak diharapkan semua pihak.
Sementara itu, mengenai keberlanjutan PTM, ditegaskan Suwarjana, tentunya terus mempertimbangkan situasi yang ada di Kota Malang. Namun harapannya, level PPKM diharapkan kian turun sehingga pembelajaran bisa kembali normal.
"Jadi bisa diperpanjang untuk jam pelajaran, tapi kembali lagi melihat level (PPKM)," tuturnya.