free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Pembelaan Sederet Parpol terhadap Anies Baswedan yang Diserang Giring sebagai Pembohong

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

22 - Sep - 2021, 16:54

Placeholder
Giring dan Anies Baswedan (Foto: IST)

JATIMTIMES - Pernyataan Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini menjadi polemik. Bagaimana tidak, Giring mendadak menuding Anies sebagai 'pembohong' dan pura-pura peduli terhadap masyarakat yang menderita akibat pandemi Covid-19. 

Hal itu disampaikan Giring melalui video yang diunggahnya di akun Twitter PSI @psi_id Selasa (21/9/2021). Di video itu, Giring menjelaskan, seorang pemimpin adalah panglima yang mengambil tanggung jawab dan menyampaikan kepada publik secara transparan situasi dan pilihan-pilihan yang dia ambil dalam merespons situasi. Apalagi jika situasinya sedang krisis.

Baca Juga : Terpilih Jadi Ketua PPP Jatim, Mundjidah Segera Lakukan Ini

"Gubernur Anies Baswedan bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis. Indikator utama dalam menilai kegagalan Gubernur Anies Baswedan adalah melihat bagaimana cara Gubernur DKI Jakarta membelanjakan uang rakyat selama pandemi," kata Giring.

Mantan vokalis Nidji itu juga menuding APBD Jakarta yang begitu besar dibelanjakan Anies untuk kepentingan sebagai calon presiden 2024. Anies dinilai mengabaikan desakan masyarakat untuk membatalkan rencana balapan mobil Formula E.

"Uang muka dan jaminan bank bagi penyelenggaraan balap mobil Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi COVID-19. Uang rakyat sebanyak itu dihabiskan oleh Gubernur Anies Baswedan di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal, dan hidupnya susah karena pandemi," ujar Giring.

"Pura-pura peduli adalah kebohongan Anies Baswedan di tengah pandemi dan penderitaan orang banyak. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti pada 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," lanjutnya. 

Serangan Giring ini lantas mengundang reaksi dari beberapa partai politik. Salah satunya yakni partai NasDem yang menilai pidato Giring itu adalah narasi permusuhan. 

"Saya kaget juga ya, kok kemudian di tengah situasi begini, kita membangun narasi yang bermusuhan, kemudian tentunya ini cara tidak baik untuk situasi hari ini, saling menuding dan memojokkan," kata Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali. 

Ia mengaku tidak paham terkait perspektif yang tengah dibangun oleh PSI terhadap Anies. Ahmad Ali menyebut seharusnya PSI menyampaikan keluhan tersebut melalui mekanisme yang ada.

Selain itu, Ahmad Ali juga mengkritisi pernyataan Giring yang mengaku tidak rela Indonesia jatuh ke tangan Anies. Ia menyayangkan sikap PSI yang merebut penilaian masyarakat terhadap Anies.

Sementara, PKB menilai pernyataan Giring justru ungkapan sayang yang terselubung. Ketua DPP PKB Daniel Johan mengatakan program yang ada di DKI justru ada campur tangan PSI.

"Jangan-jangan itu ungkapan sayang terselubung Giring buat Anies, karena sama saja Bang Giring sedang mempromosikan Pak Anies agar semakin dikenal dan dibicarakan masyarakat," katanya.

Ia juga menyebut DKI justru termasuk yang terbaik dalam penanganan pandemi. "Bang Giring lagi menggiring opini yang kurang tepat dengan kalimat yang tendensius. Bukankah DKI termasuk yang terbaik dalam penanganan pandemi, termasuk banyak penghargaan lainnya?" ujarnya.

Ada pula PPP yang menilai pernyataan Giring preseden negatif bagi demokrasi di Indonesia. 

"Pernyataan Plt Ketua Umum PSI tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tak layak maju dalam Pilpres 2024 karena dicap sebagai pembohong merupakan preseden negatif bagi konsolidasi demokrasi di Indonesia," ujar Sekjen PPP Arwani Thomafi. 

Menurutnya, partai politik seharusnya menjadi perantara pendidikan politik bagi publik. Arwani juga mengatakan kritik boleh saja disampaikan, namun seharusnya melalui jalur yang benar bukan karena kebencian.

Baca Juga : Bupati Jombang Mundjidah Wahab Terpilih Pimpin PPP Jatim 2021-2026

"Narasi dan lelaku pimpinan PSI yang direpresentasikan Plt Ketua Umum PSI justru kontra dengan norma generasi internet yang di antaranya integritas dan kolaborasi," ucapnya.

Sedangkan, Anggota DPRD dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Aziz menilai pernyataan Giring itu bisa dibawa ke ranah pidana. Menurut Aziz, pernyataan tersebut termasuk pencemaran nama baik Anies. "Saya kira ini bisa jadi delik pidana karena pencemaran nama baik," kata Aziz. 

Aziz justru mempertanyakan konsistensi PSI yang hanya menyentil Anies di saat banyak pejabat negara terlibat korupsi. Sebut saja mantan Mensos Juliari Batubara dan mantan Menteri KKP Edhy Prabowo. "Kalau PSI mau konsisten masih banyak pejabat negara yang korupsi, kenapa PSI diam saja?" ucapnya.

Ia malah menilai bahwa Anies telah berhasil dalam memimpin Jakarta, terutama dalam penanganan Covid-19. Aziz mengatakan Anies juga selalu transparan mengenai data penanganan pandemi.

Kemudian, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif menilai narasi yang dibangun Giring sangat dangkal dan sarat dengan kebencian.

"Kritik itu jangan asbun (asal bunyi) dan sarat kebencian. Kasihan saya dengan Giring, sekelas ketua Partai seperti orang kesurupan. Saya mengajak rileks sedikitlah, supaya agak jernih beropini," kata Syarif. 

Ia menyatakan, jika ingin mengkritik, seharusnya Giring menggunakan narasi yang proporsional dan rasional. Selain itu di tengah pandemi Covid-19, kritik harusnya didasari komitmen untuk perbaikan.

"Nyapres-nya Anies aja kita enggak tahu pasti lewat parpol mana? Udah ngomong rakyat jangan pilih Anies. Nyapres aja belum sudah halusinasi pilpres," ujarnya.

Tak ketinggalan, Wagub DKI Ahmad Riza Patria juga menyoroti pernyataan Giring. Riza mengingatkan Giring untuk bijak dalam berkomentar dan tidak saling menyalahkan sesama warga Indonesia. 

"Sebagai warga bangsa kita harus bijak, harus hati-hati, jangan saling menyalahkan satu sama lain, sesama anak bangsa, apalagi generasi muda, harus menunjukkan sikap yang baik," kata Riza Patria. 

Selain itu, ia mengingatkan kepada Giring agar tutur kata harus selaras dengan perbuatan, dan sebagai sosok pimpinan partai politik seyogyanya bisa bijak dan menjaga ucapan.


Topik

Politik



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya