JATIMTIMES - Upaya pencapaian herd immunity terus dikejar Pemerintah Kabupaten Tuban. Meski saat ini masuk dalam PPKM level 1, upaya itu terus digenjot melalui agenda vaksinasi covid-19 yang menyasar berbagai lapisan masyarakat, termasuk para pelajar dan santri.
Salah satunya seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban yang menggelar gebyar Vaksinasi Covid-19 dengan menyasar santri dan pelajar Sekolah, pada hari ini, Minggu (12/09/2021).
Baca Juga : Inflasi Kota Malang Agustus Terendah, Pemulihan Ekonomi Kembali Dipacu
UPTD Puskesmas Kecamatan Senori bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) dan pengelola ponpes di bumi santri sebutan Kecamatan Senori, terus menggulirkan percepatan gerakan vaksinasi.
Kali ini, ponpes Al Athiyyah yang berlokasi di samping makam Almarhum KH Abul Fhadhol yang menjadi jujukan. Puskesmas Senori dalam kesempatan tersebut menyediakan 100 dosis suntik vaksin. Terdiri dari 50 bagi dosis 1 dan 50 bagi dosis ke 2 bagi santri, pelajar dan masyarakat umum.
"Dosis pertama 50 dan 50 lagi untuk dosis kedua," ungkap Kepala Puskesmas Fitria Wahyuningtyas.
Sementara itu, Camat Senori, Suwasis yang turut memantau proses vaksinasi mengatakan, Forkopimka sangat mengapresiasi atas pelaksanaan vaksinasi tersebut. Terlebih, animo santri dan pelajar untuk ikut divaksin sangatlah tinggi. Bahkan, ada banyak warga yang rela mengantre meskipun pada akhirnya harus rela karena kehabisan dosis.
"Kami selaku Forkopimka (Camat, Koramil, Polsek) dan Puskesmas sangat mengapresiasi tingkat kehadiran santri-pelajar yang antusiasme tinggi mendapat vaksin sebagaimana anjuran pemerintah progam vaksinasi terus bergulir," terangnya
Sementara itu, KH Djoned Ma'mun menyebutkan, sudah kali kedua kalinya halaman ponpes Al Athiyyah dijadikan tempat layanan vaksinasi bagi santri maupuan pelajar sekolah dan warga umum.
Baca Juga : Curah Hujan Tinggi, Plengsengan Ambrol di Kota Batu Bahayakan Pelayanan Kesehatan
"Alhamdulillah, banyak dari santri kami yang ikuti anjuran pemerintah mengikuti vaksin, dan pondok sini sudah kedua kali sebagai tempat/posko," tuturnya
Ditempat sama, salah seorang pelajar, Dian mengakui senang bisa memperoleh suntik vaksin ke 2, setelah sebelumnya divaksin dosis pertama di pondok pesantren. Meski telah mendapat vaksin, dia mengaku harus minta izin kepada sekolah, agar memperoleh dan mengikuti suntik vaksin tahap ke 2 tersebut.
"Sudah tahap 2, dulu tahap 1 juga di pondok. Tadi pagi sudah minta izin sekolah untuk ikut vaksin di pesantren," jelasnya.