JATIMTIMES - Orang-orang yang beramal, belum tentu dipastikan masuk surga dan juga belum tentu bebas dari neraka. Tiga orang yang terlihat soleh membuktikannya. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW yang diceritakan Abu Hurairah. Hadits ini diriwayatkan Imam Muslim, An Nasa'i, Imam Ahmad dan Baihaqy.
Kisah yang sama tetapi dalam teks yang berbeda, juga diriwayatkan Imam At Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al Hakim. Kisah ini diceritakan Abu Hurairah kepada sahabat yang lain. Abu Hurairah sempat menangis dengan apa yang diceritakan oleh Rasulullah. Cerita tersebut adalah tiga orang yang masuk neraka pertama.
Baca Juga : Hari Pertama Uji Coba, Banyak Wisatawan Tak Bisa Masuk ke Jatim Park 2, Mengapa?
Diolah dari channel Islam Populer, pada hari kiamat, Allah yang menetapkan keputusan kepada hamba-hambanya. Satu persatu umat akan diadili, dan orang yang diadili pertama adalah orang yang mati syahid.
Ia (orang yang mati syahid) mengaku telah banyak mendapat nikmat dari Allah SWT. Allah kemudian bertanya kepadanya, "Apa yang telah engkau perbuat dengan berbagai nikmat itu?".
Laki-laki itu kemudian menjawab, "Saya telah berperang karena-Mu, sehingga saya mati syahid". Allah pun kemudian berfirman, "Kau telah berdusta. Kau berperang agar namamu disebut manusia sebagai orang yang pemberani. Dan ternyata kamu telah disebut sebut demikian,".
Orang yang mati syahid itupun akhirnya diseret dan dilempar ke neraka.
Kemudian, orang kedua dipanggil. Ia merupakan ahli agama yang alim. Ia mengajarkan ilmu dan Al-Qur'an terhadap sesama. Ia pun ditanya mengenai pemanfaatan nikmat yang diberikan Allah selama hidupnya. Ia pun kemudian menjawab, "Saya telah membaca, mempelajari Oma dan mengajarkannya Al Qur'an karena engkau,".
Namun lagi-lagi, meskipun orang kedua berkata demikian, Allah yang merupakan Maha Mengetahui tetap mengetahui hal yang sebenarnya. Allah berfirman, "Kamu berdusta. Kau mempelajari ilmu agar disebut sebagai seorang alim dan kau membaca Alquran agar kamu disebut sebagai seorang qari,".
Akhirnya, nasib orang kedua ini juga sama seperti orang yang pertama, yakni diseret dan dilempar ke dalam neraka.
Selanjutnya, orang ketiga yang merupakan seorang hartawan pun dipanggil. Orang ini dikenal sebagai seorang yang suka berbagi hartanya terhadap sesama. Allah juga menanyakan terhadap aturan tersebut mengenai pemanfaatan nikmat yang ia beri selama di dunia. Hartawan tersebut menjawab, "Semua harta kekayaan yang aku punya tidak aku sukai kecuali aku sedekah karena-Mu,".
Baca Juga : Abdullah Qasemi, Ulama Pengarang Buku Anti Atheis Akhirnya Jadi Atheis
Perkataan hartawan tersebut kemudian dibantah Allah SWT. "Kamu berdusta titik kamu melakukan itu agar orang-orang menyebutmu orang dermawan dan murah hati,". Dari situ nasib hartawan tersebut sama seperti halnya orang kedua dan orang yang pertama, yakni diseret dan dimasukkan ke dalam neraka.
Abu Hurairah kemudian tepuk bahunya oleh Rasulullah dan bersabda, "Wahai Abu Hurairah, mereka adalah manusia pertama yang merasakan panasnya api Jahanam pada hari kiamat nanti," (HR Muslim).
Sejatinya, tiga orang tersebut melakukan amalan dengan pahala yang besar, kan tetapi tidak berakhir di surga. Sebuah amalan diterima dengan dua syarat. Ibnu Katsir berkata, "Inilah dua landasan amal yang diterima ikhlas karena Allah dan sesuai dengan sunnah Rasulullah".
Seseorang yang melakukan amalan hanya karena ingin mendapatkan balasan di dunia, maka di akhirat nanti mereka justru tak akan mendapatkan apa-apa. Dan malah siksa neraka yang mereka dapatkan. Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana termaktub dalam Alquran.
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka. Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang mereka telah usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang mereka kerjakan,".(QS Hud 15-16).