free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Polemik Kepemilikan Lahan Rocky Gerung Vs Sentul City yang Malah Merembet ke Politik

Penulis : Desi Kris - Editor : Pipit Anggraeni

11 - Sep - 2021, 16:14

Placeholder
Rocky Gerung (Foto: FAJAR)

JATIMTIMES - Polemik kepemilikan lahan pengamat politik Rocky Gerung versus PT Sentul City rupanya sampai merembet ke urusan politik. Pagi ini, Sabtu (11/9/2021) tagar #RockyGerung juga masih bertengger di jajaran trending topic Twitter. 

Polemik ini bahkan disebut-sebut sebagai bentuk upaya pembungkaman. Hal tersebut diungkapkan oleh Politisi Partai Demokrat Andi Arief. 

Baca Juga : Aksi Demokrat Pimpinan AHY hingga Polisi Bubarkan Acara Kubu Moeldoko di Tangerang

Ia membela Rocky dan meminta pemerintah untuk mengusut kepemilikan tanah PT Sentul City.

"Sombong amat PT. Sentul City. Pemerintah mohon periksa asal-usul penguasaan tanah yang mereka miliki," kata Andi Arief dalam cuitannya Jumat (10/9/2021).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat ini juga menduga ada motif politik di balik perintah Sentul City kepada Rocky untuk membongkar rumahnya di Desa Bojong Koneng. Menurutnya, Rocky Gerung mau dibungkam.

"Motif politik pasti berada di balik kasus ini plus keserakahan. Sikap kritis Rocky Gerung mau dibreidel (beredel). Sudah pantas melawan ini dengan aksi besar," ujar Andi.

Pembelaan Terhadap Rocky Gerung

Selain Andi Arief, pembelaan untuk Rocky juga datang dari Elite Partai Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Keduanya turut menyoroti kasus sengketa lahan antara Rocky dan PT Sentul City. 

Dahnil dan Mardani sama-sama berada di pihak Rocky Gerung. Dahnil mengaku sikap politiknya saat ini memang berbeda dengan Rocky Gerung.

Kendati demikian, ia mendoakan agar sengketa lahan Rocky Gerung dengan Sentul City ini bisa segera selesai.

"Saya berbeda sikap politik dengan RG saat ini, tapi berdoa yang terbaik agar sengketa yang sedang beliau hadapi saat ini bisa lekas selesai. Bukan justru mengolok-olok sambil bergembira dengan kesusahan orang lain," kata Dahnil melalui akun Twitter @Dahnilanzar, Jumat (10/9/2021).

Soal sikap terhadap pihak yang berbeda sikap politik, Dahnil mengaku belajar dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Ia lantas mencontohkan sikap Prabowo dengan Presiden ke-1 Soekarno.

"Dalam sejarah orang tua Pak @prabowo terang berbeda sikap politik dengan Bung Karno, bahkan berseberangan. Namun, tetap saling bantu dan sokong secara pribadi. Tidak ada itu, sikap gembira melihat orang lain susah," sebut Dahnil.

Sementara Mardani mempertanyakan sengketa lahan antara Rocky Gerung dan Sentul City. Dalam kasus ini, ia juga membela Rocky Gerung.

"Ada apa ini ya? Tanahnya kecil dan curam. Menurut beliau, ditanami beberapa tahun sehingga tamannya indah dan asri," ucap Mardani.

"Tetap semangat Bung Rocky dan akal sehat selalu," imbuhnya.

Pembelaan juga datang dari Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon. Dalam hal ini, Fadli menuturkan perlu penyelidikan lebih mengapa PT Sentul City bisa mengklaim tanah milik Rocky Gerung.

Tak hanya soal tanah milik Rocky saja, melainkan juga hunian milik warga sekitarnya. Sehingga rasa keadilan bisa didapatkan Rocky dan masyarakat sekitar kawasan Bojongkoneng tersebut. 

"Harus diselidiki bagaimana Sentul City seolah menguasai wilayah itu seperti warisan nenek moyangnya."

"Banyak warga mengeluh karena tanah sudah di “plot” padahal mereka sudah tinggal puluhan tahun di daerah Bojong Koneng, Babakan Madang, Kab Bogor."

"Sy dukung Rocky Gerung n warga mencari keadilan," tulis Fadli melalui akun Twitternya. 

Tanggapan Pemerintah soal dugaan motif politik dibalik polemik Rocky dan Sentul City

Baca Juga : Waspada, Ada Nomor Palsu Mengatasnamakan Wakil Wali Kota Malang

Stafsus Mensesneg Faldo Maldini menanggapi pernyataan Andi Arief. Menurutnya apa yang disampaikan Andi Arief itu lucu. 

Faldo menyebut tim kuasa hukum Rocky Gerung sudah berkomunikasi dengan BPN/ATR. BPN pun juga sudah menekankan soal penguasaan fisik adalah penentu utama.

"Kita sedang pantau terus kelanjutannya," kata Faldo.

Faldo pun tergelitik saat Andi Arief ikut berkomentar dengan mengaitkan masalah itu ke pembungkaman kritik. Ia menyebut ini murni masalah sengketa yang harus diselesaikan secara hukum.

"Bang Andi lucu interpretasinya dan out of the box. Ada sengketa antara warga dan perusahaan, ya apa kaitannya sama membungkam kritik. Ini harus diselesaikan di pengadilan atau jalur hukum lainnya, agar keadilan terlaksana," ujarnya.

Sebelumnya, Rocky Gerung telah mendapat somasi dari pihak Sentul City. Pihak Rocky Gerung diminta untuk mengosongkan lahan dan membongkar rumah.

Hal itu disampaikan oleh Pengacara Rocky Gerung, Haris Azhar. Ia mengatakan ada 2 surat somasi yang dikirimkan Sentul City ke Rocky Gerung. 

Isinya, menurut Haris, meminta Rocky Gerung agar mengosongkan tanah dan membongkar rumahnya di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

"Minta mengosongkan tanah itu. Saya sama teman-teman jadi kuasa hukumnya," kata Haris Azhar.

Somasi itu diterima Rocky pada 28 Juli dan kedua pada 6 Agustus. Haris mengatakan pihaknya telah membalas somasi tersebut. 

Pihaknya juga telah melaporkan perkara ini ke Badan Pertahanan Nasional (BPN).

Selain itu, Hariz juga mengatakan tidak hanya Rocky Gerung yang diminta mengosongkan tanah itu. Ia menyebut tetangga Rocky Gerung juga diminta melakukan hal yang sama.

"Di lapangan sebenarnya nggak cuma Rocky, ada tetangga-tetangganya kena, dan itu sudah digusurin bahkan pakai ancaman kekerasan juga," kata dia.

Penjelasan Sentul City

Kuasa hukum PT Sentul City, Antoni, dalam keterangan di situs resmi Sentul City menyebut bahwa pihaknya mendapat dukungan penuh warga desa setempat dalam rencana memanfaatkan lahan. Antoni menyatakan warga mendukung pemanfaatan lahan sesuai master plan dengan harapan menciptakan lapangan kerja bagi warga desa sekitar, seperti area yang telah terbangun di desa lain.

Ia juga membantah isu adanya keributan di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, yang menurutnya cuma akting beberapa saat yang dibuat massa sewaan pihak spekulan. Ia justru menuding hal itu sengaja dibuat untuk spekulan untuk menguasai tanah.

"Spekulan berdasi ini yang mengambil alih garap untuk tujuan memiliki dan menguasai tanah," tutur Antoni.

Antoni menjelaskan setelah pihaknya melakukan pemetaan terhadap aset-aset PT Sentul City, ternyata terdapat beberapa bangunan-bangunan liar berupa vila-vila dan/atau rumah rumah yang didirikan di luar masyarakat asli Bojong Koneng, dalam istilah masyarakat Bojong Koneng sering disebut masyarakat berdasi.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Pipit Anggraeni