JATIMTIMES - Awal Maret 2020 lalu, dua warga Indonesia yang berdomisili di Depok dilaporkan terpapar virus covid-19. Itu merupakan kasus pertama yang secara resmi diumumkan sendiri oleh Presiden Joko Widodo.
Tak lama, beberapa daerah pun mengumumkan temuan kasus serupa. Bahkan, hari demi hari jumlah kasus konfirmasi positif covid-19 terus bertambah cukup pesat. Muncul pula peringatan gelombang covid-19 yang secara tak langsung menganggu psikis sebagian besar warga di negeri ini.
Baca Juga : Dinkes Kota Malang Gencar Lakukan Vaksinasi Difabel, Saat Ini 600 Difabel Telah Tervaksin
Kini, dua peringatan Hari Kemerdekaan sudah pandemi itu menyerang. Hingga Sabtu (28/8/2021), Satgas Penanganan Covid-19 mencatat total kasus yang terjadi di negeri ini sudah mencapai 4.066.404 orang. Total kesembuhan mencapai 3.707.850 orang. Dengan demikian, sudah ada 131.372 orang yang meninggal akibat covid-19 sejak kasus pertama diumumkan.
Entah dari mana asal virus itu pertama kali disebarkan. Ada yang menyebut itu virus yang ditularkan dari hewan, tapi ada pula yang menyebut itu penyakit buatan yang disebarkan antar manusia. Di sisi lain, tak sedikit masyarakat yang meyakini itu sebagai pagebluk, peringatan dari Yang Maha Kuasa kepada makhluknya.
Terlepas dari itu, yang dirasakan dan dilihat sebagian besar masyarakat adalah adanya tatanan yang menjadi porak poranda semenjak kemunculan pandemi covid-19. Aktivitas masyarakat harus dibatasi, hingga jutaan pekerja harus rela kehilangan penghasilannya.
Namun di sisi lain, masyarakat tetap memilih optimis bertahan dan berkembang dengan caranya masing-masing. Berbagai kesulitan yang menimpa seolah tak digubris. Mereka memilih melakukan yang terbaik di tengah keterbatasan.
Tak jarang kita menemui seorang prajurit yang kemudian memilih belajar pemulasaraan jenazah covid-19. Ada pula dosen dan mahasiswa yang terjun merawat pasien atau bahkan jenazah pasien covid-19. Banyak pula PNS yang juga turut terjun menangani pandemi di luar tugas kepegawaian mereka.
Tak kalah membanggakan lagi, banyak masyarakat yang secara otodidak belajar terjun langsung menangani pandemi covid-19. Mereka memilih menjadi relawan yang menangani pasien hingga jenazah covid-19.
Tentu ada banyak risiko yang mereka dapatkan dengan menjadi relawan covid-19. Dari beberapa pemberitaan yang berkembang, tak sedikit pula relawan yang menghembuskan nafas terakhirnya usai beberapa kali menangani pasien dan jenazah covid-19.
Baca Juga : Di Tengah Pandemi, Rumah Sedekah Bakal Berikan Santunan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19
Namun hal itu ternyata tak menyurutkan semangat para relawan untuk membantu tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan. Mereka memilih tetap berdampingan mengentaskan masalah yang ada pada masyarakat.
Sehingga tak berlebihan rasanya menyebut mereka sebagai 'Pahlawan Covid-19'. Orang-orang luar biasa yang patut dijadikan contoh itu tentunya memiliki peran yang luar biasa layaknya tenaga kesehatan kita yang telah meluangkan tenaga dan waktunya untuk masyarakat Indonesia.
Masih pada momen hari kemerdekaan, JatimTIMES akan menyuguhkan beberapa tulisan mengenai sosok hebat yang kemudian disebut sebagai Pahlawan Covid-19. Keberadaan mereka bukan hanya berhak diapresiasi, namun harus di lekangkan dalam sebuah catatan untuk menjadi saksi sejarah di masa yang akan mendatang.
Tulisan berseri ini akan disuguhkan selama momen peringatan HUT RI ke-76. Keberadaan tulisan ini diharapkan menjadi penggugah masyarakat dengan semangat gotong royong yang tinggi. Semoga juga bisa menjadi inspirasi untuk tetap menunjukkan optimisme di tengah perang virus yang dihadapi.