JATIMTIMES - Trend lonjakan kasus konfirmasi Covid-19 khususnya di Kota Batu beberapa saat lalu, berimbas pada jumlah kematian yang meningkat. Tidak sedikit pula anak di Kota Batu yang menyandang status baru, yakni yatim-piatu.
Tentu hal tersebut menjadi duka tersendiri karena harus ditinggal orangtua sejak dini. Dari data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu tercatata ada 29 anak yatim-piatu.
Baca Juga : Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Tiga Nakes Masih 35 Persen di Kota Batu, Ini Kendalanya
Data sementara 29 anak tersebar di tiga kecamatan yang meliputi Kecamatan Batu berjumlah 12 anak, Kecamatan Bumiaji 11 anak dan Kecamatan Junrejo ada 6 anak. Namun tidak semua yatim-piatu, tetapi 12 anak yatim, 14 anak piatu dan tiga anak yatim piatu.
Rinciannya, tiga anak berusia 1-5 tahun, 11 anak berusia 6-12 tahun atau duduk di bangku SD. Lalu ada 11 anak yang berusia 13-15 tahun yang kini tengah duduk di bangku SMP. Lainnya 4 anak berusia 16-18 tahun, saat ini duduk di bangku SMA.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Eny Rachyuningsih mengatakan, saat ini sedang melakukan pendataan siswanya yang ditinggal orangtua lantaran Covid-19. Tujuannya ke depan untuk menjamin pendidikan siswa tersebut.
Beasiswa akan diberikan kepada anak yang orangtuanya meninggal lantaran Covid-19. Rencananya akan dianggarkan pada Perubahan Alokasi Keuangan (PAK). Ini merupakan salah satu bentuk perhatian Pemkot Batu terhadap warganya.
Baca Juga : Vaksinasi Masal Kolaborasi Polres Kediri Kota bersama FKBN
“Rencananya kami usulkan beasiswa bagi siswa yang orangtuanya meninggal karena Covid-19 pada PAK. Saat ini kami juga masih melakukan pendataan,” katanya, Minggu (29/8/2021).
Sedang dari data Dinas Kesehatan Kota Batu hingga Minggu, jumlah kematian pasien Covid-19 tercatat 250 orang. Dengan jumlah kumulatif kasus Covid-19 mencapai 2.957 orang.