free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Tak Terdampak Pandemi, Petani Tembakau di Kabupaten Blitar Mulai Musim Panen

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Moch. R. Abdul Fatah

25 - Aug - 2021, 04:55

Placeholder
Susmianto menunjukkan hasil panen tembakau.(Foto : Aunur Rofiq/BlitarTIMES)

BLITARTIMES - Sejumlah petani tembakau di Kabupaten Blitar mulai tersenyum di tengah pandemi Covid-19. Sebagian diantara mereka mulai memanen tembakau yang ditanam pada tahun ini. Pandemi Covid-19 yang belum usai tidak mempengaruhi mereka dalam bertanam tembakau.

Petani tembakau yang mulai panen diantaranya Kelompok Tani Tani Mulyo di Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Ketua Kelompok Tani Tani Mulyo, Susmianto menyampaikan pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap aktivitas pertanian tembakau. Petani Desa Purworejo menanam tembakau jenis virginia.

Baca Juga : Ingin UKM Berkembang di Era Digital, Pemkot Kediri Keluarkan Program PAKE SUMPID

 

“Tidak ada dampak sama sekali dari pandemi. Aktivitas bertani tembakau tetap berjalan seperti biasa. Sebagian dari kami sudah mulai proses panen,” kata Suswinanto kepada BLITARTIMES, Selasa (24/8/2021).

Meskipun tidak menemui kendala berarti selama bertanam tembakau, namun Susmianto mengaku proses bertani tembakau di tahun ini tidak maksimal. Penyebabnya adalah curah hujan tinggi di masa awal tanam tembakau.

“Banyak tanaman tembakau yang mati karena pas waktu tanam hujan turun terus menerus. Akibatnya hasil panen kita berkurang. Dari lahan sekitar 14 hektar yang ditanam kelompok tani mungkin hanya sekitar ¾ saja atau sekitar 5 hektar yang berhasil panen. Tahun ini kita tidak bisa maksimal,” tukasnya.

Meskipun tidak maksimal, petani tembakau di Desa Purworejo tetap bersyukur dengan hasil yang didapat tahun ini. Tidak ada serangan hama penyakit yang membuat petani bisa bercocok tanam dengan tenang. Adapun permasalahan yang dihadapi hanyalah penyakit keriting yang bisa diatasi karena mayoritas petani di Desa  Purworejo sudah berpengalaman bertani tembakau.

“Penyakit keriting kita atasi dengan semprot menggunakan susu sapi murni dicampur air dengan perbandingan 1 liter banding 13 liter,” paparnya.

Baca Juga : Monyet Liar yang Serang Warga di Pamekasan Berhasil dilumpuhkan, Sang Penangkap Diberi Hadiah Uang Tunai

 

Lebih dalam Susmianto menyampaikan, mewakili kelompok tani dirinya berharap Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar terus memberikan perhatian kepada petani tembakau. Salah satu problem yang dihadapi petani saat ini adalah transport pertanian tembakau ke gudang PT Sadana di Ponorogo.

“Transport pengiriman tembakau terlalu mahal. Akibatnya banyak petani yang beralih komoditi. Kami berharap ada solusi dan bantuan dari dinas terkait. Karena tembakau ini prospeknya bagus sekali,” pungkasnya. (Adv/Kmf)


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Moch. R. Abdul Fatah