GRESIKTIMES - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani akan memberikan voucher belanja sebesar Rp 200 ribu kepada warga yang mau isolasi terpusat (isoter) di Rumah Sakit Lapangan (RSL) Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos).
Penyataan itu disampaika Gus Yani dalam rapat Forkopimda dalam rangka pemindahan isoman ke isoter bersama seluruh kepala OPD, Muspika dan kepala desa (Kades), Senin (23/8/2021).
"Voucher tersebut digunakan untuk mecukupi kebutuhan keluarga isoter yang berada di rumah," ujar Gus Yani menjawab pertanyaan Kepala Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Amudi.
Gus Yani menyatakan, perawatan isoter di RS Gejos lebih terawat. Semua sarana prasarana sudah lengkap. Mulai dokter hingga oksigen telah terpenuhi.
"Voucher akan kami siapkan di empat posko covid-19 sesuai wilayah kerja masing-masing," imbuh bupati milenial tersebut.
Gus Yani menyebut, pelaksanaan pemindahan isoman ke isoter harus segera dilaksanakan. Karena ini perintah pemerintah pusat.
"Tujuannya mengurangi angka kematian warga yang isoman. Kalau isoter akan lebih mudah dalam memantau kesehatannya," ungkapnya.
Berdasarkan datang Dinas Kesehatan Gresik, tingkat hunian rumah sakit (Base Ocupancy rate/BOR) rujukan covid-19 sebesar 16,27% atau hanya 88 orang.
Jumlah pasien covid aktif di Gresik sudah sangat menurun. Yakni, hanya tinggal 490 orang dan 402 pasien masih melaksanakan isoman. Penurunan ini, berkat kerjasama semua pihak.
“Kami sengaja mengumpulkan kades dan lurah, tiga pilar di kecamatan secara mendadak hanya untuk sebuah komitmen bersama pelaksanaan isoter secepatnya," imbuhnya.
Sementara Dandim 0817 Gresik, Letkol Inf Taufik Ismail langsung memberikan perintag tegas kepada jajaran Danramil. Sesuai perintah pimpinan pusat sampai hari Jumat (27/8) seluruh pasien isoman harus dipindahkan ke RS Lapangan Gejos.
"Apabila tidak bisa melakukan isoter, kami disanksi diharuskan menjaga pasien isoman 24 jam. Tentu kami akan perintahkan Danramil dan Babinsa saya untuk menjaga. Tolong para Danramil harus segera dilaksanakan," perintahnya kepad jajaran Danramil.
Senada juga disampaikan Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto kepada kapolsek jajaran. Bahkah, pihaknya menyarankan desa untuk pengadaan alat rapid test antigen dengan dana desa.
"Rapid test ini penting untuk membantu mendukung pelaksanaan tracing di desa, sebagai antisipasi kekosongan alat pada Dinkes maupun Puskesmas," ujar Arief Fitrianto.
