BLITARTIMES - Beragam cara terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk memerangi pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan. Selain penanganan melalui testing, tracing dan treatment yang terus digencarkan guna memutus penularan, Pemkab Blitar juga terus berupaya dalam percepatan vaksinasi.
"Kami upayakan 3T (testing, tracing dan treatment) terus jalan. Untuk vaksinasi, kita juga sudah upayakan ke pusat ke kementerian kesehatan. Kita kemarin dapat 100 ribu dosis vaksin. Beragam upaya ini InsyaAlah akan segera membentuk herd immunity di Kabupaten Blitar,” kata Bupati Blitar Rini Syarifah, Jumat (20/8/2021).
Baca Juga : Bagi Uwuh Gratis, Cara Pedagang Pasar Bunul Ajak Masyarakat Hidup Sehat
Bupati yang akrab disapa Mak Rini menambahkan, upaya yang dilakukan Pemkab Blitar akan percuma jika tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Dalam hal ini dirinya kembali mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Blitar agar tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes). Rini juga meminta kepada masyarakat agar menahan hasrat untuk menggelar acara-acara yang berpotensi menimbulkan kerumuman.
"Pesan saya prokes harus tetap dijaga, jalankan prokes dengan disiplin. Jangan dulu mengadakan acara yang berpotensi menyebabkan kerumunan. Masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa perpanjangan PPKM yang dilakukan pemerintah adalah salah satu upaya agar kita segera terbebas dari pandemi dan kehidupan kembali normal," tandas orang nomor satu di Kabupaten Blitar.
Langkah inovatif Pemkab Blitar dalam menangani pandemi Covid-19 kini mulai terlihat. Data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar kasus Covid-19 di Kabupaten Blitar mulai menurun. Seiring dengan menurunnya kasus, Bed Occupancy Rate (BOR) perlahan juga mulai turun.
BOR di RSUD Ngudi Waluyo, misalnya, dalam seminggu ini turun drastis di bawah 70 persen. Selain itu juga sudah tidak ada lagi antrean di IGD seperti yang terlihat beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Jamasan Tombak Kyai Upas, Bupati Tulungagung Sampaikan Sejarah Pusaka Andalan Kabupaten
Menurut Direktur RSUD Ngudi Waluyo Endah Woro Utami mengatakan, data hingga 17 Agustus kemarin BOR di ruang isolasi rumah sakit plat merah itu 68,61 persen. Persentase ini jauh di bawah BOR pada Juli lalu yang mencapai 80 sampai 90 persen.
“Antrian di IGD Covid-19 saat ini sudah tidak ada lagi. Berbeda dengan bulan Juli sampai awal Agustus lalu. Di mana, antrean di IGD mencapai puluhan pasien. Bahkan ada yang harus menunggu di mobil," papar Woro.