TULUNGAGUNGTIMES - Kasus penganiayaan yang terjadi di Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung dengan tersangka ES (44) warga Dusun Krajan RT 003 RW 003, Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman merupakan kasus unik.
Pasalnya, tersangka ES yang diamankan Unit Reskrim Polsek Tulungagung Kota sudah sering diingatkan oleh masyarakat sekitar atas hubungan yang tidak jelas dengan AF (46) istri pelapor JT (56) warga RT 01 RW 02 Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Tulungagung Kota.
Baca Juga : Pelatih Persik Beberkan Kekuatan Skuat Besutannya Jelang Liga 1
Kepala Desa Batangsaren Ripangi mengungkapkan bahwa dirinya pernah mendapat laporan dari Babinsa Kelurahan Panggungrejo, bahwa ES sering datang dan bahkan tidur di rumah AS.
"Saat itu suami dari pemilik rumah sedang tidak ada karena sesuatu hal. Warga saya itu sering datang dan bahkan seperti suami istri," ucapnya melalui jaringan seluler, Kamis (19/8/2021).
Karena sudah menyalahi etika bermasyarakat, Ripangi pernah mengingatkan ES bahwa AS telah bersuami. "Saya sudah nasehati, hal demikian tidak baik mengingat perempuan itu punya suami sah dan tidak etis dilihat lingkungan," paparnya.
Rupanya, ES tidak mempedulikan saran dan nasehat dari siapapun. Ia menganggap bahwa AS istri JH adalah istrinya sendiri.
"Hingga suami perempuan itu pulang ke rumah, namun warga saya itu tetap merasa bahwa dia juga suaminya. Jika perempuan di bonceng suaminya, ia cemburu dan marah-marah begitu," tambahnya.
Baca Juga : Misteri Peluit Jukir di Tulungagung, Keras Tidaknya Bunyi Tergantung Ongkos yang Diberikan
Ripangi justru tidak tahu jika ujung dari kisah cinta segitiga itu membuat ES berurusan dengan pihak kepolisian.
"Saya malah tidak tahu warga saya ditangkap karena penganiayaan itu. Baru tahu dari berita. Soalnya, perempuan yang diganggu ini dari kelurahan sebelah desa sini," jelasnya.
Seperti diketahui, ES ditangkap setelah sebelumnya melakukan penganiayaan terhadap JT istri AS.
