Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

PPKM 'Terus' Diperpanjang, Begini Respon PW GP Ansor Jatim

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Dede Nana

17 - Aug - 2021, 16:15

Placeholder
Wakil Ketua PW GP Ansor Jatim, Habib Mahdi al Khirid (foto: istimewa)

MALANGTIMES - Kebijakan pemerintah dengan memperpanjang kembali PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mendapat respon dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jawa Timur.

Selain memberikan maklum atas kebijakan yang secara ekonomi berdampak pada sektor usaha kecil masyarakat, ada beberapa hal substansial yang disampaikan oleh organisasi kepemudaan terbesar di Jawa Timur tersebut.

Baca Juga : HUT ke-76 Kemerdekaan RI, 370 ASN Gresik Terima Penghargaan

Menurut Wakil Ketua PW GP Ansor Jatim Habib Mahdi al Khirid, sejauh ini pemerintah dinilai belum bekerja dengan berbasis kebijakan presisi. Kebijakan presisi adalah kebijakan berbasis data presisi untuk memahami konteks yang terjadi di lapangan. Ada beberapa kelompok masyarakat rentan yang sangat terdampak ketika terjadi PPKM dan diberlakukannya jam malam.

"Banyak daerah yang tidak mempunyai basis data presisi, akibatnya diantara kelompok masyarakat yang sangat terdampak adalah pedagang kaki lima yang memulai usahanya pada malam hari,” terang Mahdi al Khirid.

Pria yang akrab disapa Habib Mahdi juga menilai sejauh ini pemerintah belum mempunyai data presisi sehingga beberapa bantuan sosial tidak tepat sasaran pada kelompok terdampak.

Permasalahan selanjutnya adalah terkait dengan komunikasi pandemi pemerintah yang selama ini banyak pihak menilai lemah. Komunikasi yang harusnya bertujuan untuk mengelola kepercayaan publik hingga saat ini masih menjadi problem serius pemerintah yang harus segera diperbaiki.

"Kepercayaan publik inilah yang menjadi substansi modal sosial dan teramat sangat menentukan dalam penanganan pandemi. Sejauh ini kami menilai ada banyak catatan dalam personal komunikasi pandemi,” ungkap Habib Mahdi.

Bahkan menurut hasil survei secara periodik yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada 10-17 Juli 2021 dengan 839 responden di 34 provinsi menunjukan tingkat keyakinan yang menurun. Responden yang yakin pemerintah mampu mengatasi pandemi ada 60,7 persen, data ini menurun jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya pada pada juni 2020 yang berada di angka 72,7 persen.

"Banyaknya disinformasi yang masih berkelindan dalam gadget masyarakat menjadi problem serius terkait dengan suksesnya kebijakan penanganan pandemi. Hoax tentang vaksin misalnya masih menjadi hantu yang setiap saat diperbincangkan publik,” ungkapnya.

Di sisi lain, strategi komunikasi untuk menyukseskan vaksin dengan gaya ancaman menurut Habib Mahdi membuat semakin memperkeruh kanal media publik. Sebab, narasi tentang keharusan sudah menerima vaksin bagi masyarakat penerima bantuan sosial menambah deretan keputusasaan pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi.

Baca Juga : Masih di PPKM Level 4, Kota Malang Optimis Pekan Ini Lepas dari Zona Merah

“Pemerintah seperti kalah dalam pertarungan informasi sehingga harus menggunakan cara-cara ‘represif’ dengan mengancam hak masyarakat penerima bantuan sosial,” tegas Habib Mahdi.

Dengan kata lain, pihaknya menuturkan bahwa perlu adanya upaya kolektif dalam membangun komunikasi publik yang baik di tengah pandemi. Dalam hal ini pemerintah diminta banyak melibatkan organisasi masyarakat berpengaruh beserta tokoh-tokoh kunci yang mempunyai engagement tinggi dihadapan publik.

Kemudian untuk distrust publik, pihaknya menyarankan harus segera ditemukan solusi yang tepat. Salah satunya dengan melibatkan organisasi maupun tokoh yang mempunyai trust di mata masyarakat.

Sementara itu, penyerapan anggaran terkait penanganan Covid-19 di tingkat daerah yang masih rendah menjadi pokok bahasan serius selanjutnya dari Ansor Jatim. Karena realisasi serapan anggaran dalam rata-rata nasional masih dalam angka 22,05 persen pada Juli 2021.

"Namun untuk jawa timur menurut data yang dihimpun dari Kemendagri, Ansor Jatim memberikan apresiasi atas langkah cepat yang dilakukan pemerintah provinsi Jawa Timur karena sejauh ini angka serapan anggaran sudah  mencapai lebih dari 60 persen dari 407,16 miliar yang dianggarkan,” tutur dia.

Ansor Jatim juga mendorong seluruh pemerintah daerah untuk semakin memaksimalkan kinerja anggarannya dengan ketangkasan eksekusi kebijakan. “Hal tersebut menjadi salah satu kunci utama keberhasilan penanganan pandemi,” pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Dede Nana