SUMENEPTIMES – Di musim kemarau seperti sekarang, warga diimbau untuk mewaspadai terjadinya bencana kebakaran. Bencana tersebut mudah terjadi dalam kondisi suhu udara tinggi dan kering.
“Selain bencana alam berupa kekeringan, peristiwa kebakaran memang juga rawan selama musim kemarau. Apalagi pada musim puncak kemarau sekarang ini,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi, Senin (16/8/2021).
Baca Juga : Pemerintah Perlu Dukungan dan Peran Aktif Ormas dalam Membumikan Pancasila
Rahman mengingatkan masyarakat agar mengambil peran penting dengan mencegah beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran meskipun potensinya relatif rendah karena tipologi dan geograsi wilayah Sumenep luas hutan dan lahannya terbilang minim.
“Kebakaran hutan terbilang minim terjadi. Bahkan, yang sering terjadi justru adalah kebakaran dilahan pemukiman warga,” katanya.
Menurutnya, kebakaran umumnya terjadi karena kelalaian manusia di antaranya membakar sampah sembarangan di kawasan dekat semak belukar, kemudian membuang puntung rokok secara sembarangan dikawasan dahan kering.
“Korsleting listrik dan lupa mematikan kompor gas juga menjadi pemicu terjadinya kebakaran,” urainya.
Baca Juga : Jamin Ketersediaan Oksigen, Petrokimia Gresik Suplai 23 Ton Per Hari
Upaya yang dilakukan saat ini untuk meminimalisir terjadinya kebakaran adalah dengan gencar melakukan sosialisasi patroli atau publikasi keliling, dengan mengajak masyarakat untuk mewaspadai hal-hal yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
Berdasarkan data yang ada, dalam satu bulan ini tercatat empat kasus kebakaran yaitu Gudang Serabut Kelapa di Kecamatan Batang-Batang, kemudian rumah warga di Kelurahan Bangselok Kecamatan Kota. Lalu, Gedung Induk Puskesmas Gapura, dan Gudang Produksi Minyak Kayu Putih Kecamatan Manding.