free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Kisah Barbarossa, Panglima Armada Perang Islam yang Kisahnya Dipelintir oleh Barat

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

10 - Aug - 2021, 16:59

Placeholder
Ilustrasi (Foto: Sejarah Islam Luar Biasa)

INDONESIATIMES - Menyebut nama Barbarossa, mungkin yang ada dalam benak kalian adalah karakter bajak laut jahat yang namanya sudah melegenda. Kejam, bengis, tidak berperasaan, begitulah karakter sang perompak itu dikenal dunia. 

Melansir melalui tayangan TikTok @al_fatih894, penggambaran sosok Barbarossa yang kejam makin diperjelas dengan adanya film hits Pirates of Carribean. Alhasil, doktrin Barbarossa yang keji pun semakin melekat di ingatan semua orang.

Baca Juga : PPKM Level 4 Luar Jawa-Bali Diperpanjang hingga 23 Agustus, Berikut 7 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

Sejatinya, Barbarossa memang ada dan bukanlah tokoh fiktif yang sering dipercaya banyak orang. Namun, ia bukanlah sosok yang bengis dan kejam. 

Barbarossa justru merupakan sosok yang sangat heroik dan jauh dari sifat-sifat tercela. Eksistensi Barbarossa sendiri sangatlah penting bagi perkembangan dunia Islam. Lantaran, ia merupakan seorang Muslim. Soal kejam dan tidak berperasaan, hal ini hanya tuduhan belaka. 

Namun, tentang pamornya yang mendunia dan bikin bangsa barat ketakutan itu memang benar. Sejarah yang ada ahwal kisah Barbarossa yang berkebalikan dengan apa yang kita baca atau lihat di film sekarang ini. 

Entah apa alasannya, namun ada indikasi jika barat seperti ingin mengubah cerita sejarah dengan memelintir kisah sang pelaut jenius itu. Barbarossa yang kita kenal sekarang ialah nama untuk seorang saja. 

Padahal aslinya Barbarossa merupakan nama 2 orang bersaudara yakni Aruj dan Khairuddin. Nama Barbarossa yang berarti Jenggot Merah adalah julukan yang diberikan oleh bangsa Eropa karena penampilan Aruj dan Khairuddin yang memang punya jenggot lebat berwarna merah.

Awal mulanya, 2 bersaudara ini hanyalah pemuda biasa yang hidup sederhana. Namun, ada 1 peristiwa di mana hal itu mengubah jalan hidup mereka selamanya. 

Suatu ketika, Aruj dan Khairudin serta adiknya melakukan sebuah perjalanan dagang. Namun, di tengah jalan kapal mereka dirusak parah oleh kapal militer Spanyol. Adik Aruj dan Khairudin lantas meninggal dalam tragedi itu. Hal ini kemudian membuat keduanya marah besar dan akhirnya dendam.

Keduanya bersaudara itu lalu memutuskan untuk menjadi perompak dengan menghancurkan setiap kapal orang Spanyol, baik untuk dagang maupun militer. Aksi itu berlangsung cukup lama, dan akhirnya tersebarlah nama Barbarossa Brother seantero Eropa yang begitu ditakuti dan disegani.

Di momen yang sama saat nama Barbarossa bersaudara menghantui kapal-kapal Eropa, Islam di Andalusia, Spanyol mengalami keterpurukan. Jutaan Muslim dibantai, sedangkan sisanya mengalami penyiksaan berat. 

Keadaan begitu genting kala itu dan kemudian terdengar oleh Sultan dari Dinasti Turki Ustmani, jika di lautan tengah ada 2 bersaudara Muslim yang namanya sangat menakutkan bagi bangsa Eropa.

Singkat cerita, Barbarossa bersaudara lalu mendapatkan kepercayaan Sultan untuk menjalankan misi penyelamatan para Muslim di Andalusia. 2 bersaudara Barbarossa pun menerima perintah ini dan mereka sukses besar. 

Dengan berbekal pengalaman kelautan dan tempur handal, keduanya bolak balik berhasil menyelamatkan sedikit demi sedikit para Muslim. Hingga akhirnya Barbarossa bersaudara diserahi tampuk kepemimpinan pasukan Elit Janissary.

Di tangan Barbarossa bersaudara kesultanan Turki menjadi salah 1 bangsa dengan kekuatan militer laut paling menakutkan. Banyak misi-misi yang berhasil dilakukan oleh mereka. 

Misalnya penguasaan beberapa daerah yang dikuasai oleh orang-orang Eropa dan Pasukan Salib. Salah satunya daerah-daerah di utara Afrika yang strategis itu.

Baca Juga : Gudang Produksi Tusuk Sate di Poncokusumo Ludes Dilalap Si Jago Merah

Sudah puluhan bahkan ratusan kali pertempuran laut terjadi antara Turki Ustmani dan Eropa, namun mayoritas dimenangkan oleh Barbarossa bersaudara. Kendati demikian, ada 1 momen di mana ini jadi pukulan terberat bagi Khairudin Barbarossa. 

Hal itu tak lain adalah kematian saudara sejiwanya Aruj dalam sebuah pertempuran melawan bangsa Eropa. Kejadian itu menjadi pembakar semangat Khairuddin untuk bisa berjuang lebih maksimal lagi. 

Hasilnya pun luar biasa dan sepenuhnya laut tengah dan Afrika utara dikuasainya. Tak ada 1 pun kapal bangsa Eropa yang berani melewati wilayah Khairudin, kecuali mereka bersedia membayar jizyah atau pajak. 

Makin jumawa kekuatan kelautan pasukan elit ini di tangan Barbarossa, yang kali ini telah sendiri. Perjuangan paling Heroik dari Barbarossa atau Khairuddin, yakni saat ia dihadapkan dengan Andrea Doria. 

Andrea Doria dikenal sebagai pentolannya militer bangsa Eropa yang namanya begitu mashyur karena pengalamannya yang sudah sangat banyak. Andrea Doria dipilih karena sudah tidak ada yang sanggup melawan Barbarossa.

Pertempuran menegangkan itu  terjadi sekitar tahun 1538 di mana kondisi kedua pihak sangatlah timpang. Doria memimpin ratusan kapal perang Galleon yang melegenda itu, ditambah dengan pasukan tempur yang jumlahnya ratusan ribu. 

Sedangkan Barbarossa hanya memiliki sepertiga dari kekuatan musuh baik kapal maupun pasukan. Meski demikian, hal itu tak membuat Barbarossa merasa takut atau pun mundur.

Pertempuran berjalan alot namun aura kemenangan sudah bisa dirasakan pihak Barbarossa. Hanya sekitar 5 jam pertarungan, Khairudin dan pasukan Janissary-nya berhasil menggempur Andrea Doria untuk mundur. 

Sekali lagi, nama Barbarossa makin jumawa di lautan. Sedangkan Doria sudah tidak berani mengangkat muka lagi karena si kebanggaan Eropa ini sudah kalah.

Begitulah kisah yang tertulis dalam sejarah tentang Barbarossa, sang panglima armada Muslim yang namanya sangat ditakuti oleh Eropa. Bangsa-bangsa barat kemudian hari memelintir cerita aslinya sehingga menunjukkan sifat Barbarossa yang berkebalikan dengan aslinya. 

Sehingga ia terkesan sangat sadis. Barbarossa sendiri tidak tewas seperti yang diceritakan oleh mereka. Barbarossa mengembuskan nafas terakhirnya di usia 68 tahun dengan sangat tenang di kamar pribadinya.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya