JOMBANGTIMES - Kelompok relawan di Jombang membuat jamu herbal yang disiapkan bagi para pasien covid-19. Ramuan dari dedaunan dan rempah pilihan itu diyakini bisa jadi sarana pengobatan alternatif covid-19.
Pembuatan jamu tersebut dilakukan oleh para relawan sosial Taruna Tanggap Bencana (Tagana) di Rumah Pelayanan Sosial milik Dinas Sosial Jombang di Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang. Jamu untuk covid-19 itu memanfaatkan bahan rempah-rempah pilihan dan berbagai jenis dedaunan.
Baca Juga : Kembali Buka, Praktik Dokter Tiwi Langsung Diserbu Pasien
Seperti jahe, kencur, temulawak dan kapulaga. Bahan tersebut dihaluskan kemudian direbus bersama daun jambu air, daun srikaya dan daun pandan. Untuk satu liter jamu dibutuhkan sedikitnya 15 gram jahe, 15 gram kencur, 10 gram temulawak dan 5 butir kapulaga.
Kemudian ditambah 25 lembar daun srikaya, satu lembar daun pandan, dua lembar daun jambu air. Sebagai perasa, para relawan menambahkan larutan gula aren. Semua bahan direbus bersama sampai daun tampak layu dan air berubah warna sampai kecokelatan.
"Untuk varian delta kita ndak pakai temulawak, tapi kita ganti daun jambu air. Itu untuk antioksidan, karena yang diserang varian delta itu kan lambung," kata koordinator juru masak jamu M Nur Cholis (51) saat diwawancarai wartawan, Senin (09/08).
Cholis mengaku, pembuatan jamu bisa sampai 500 liter setiap harinya. Jamu buatannya tersebut selalu habis diserbu oleh masyarakat untuk para pasien covid-19 yang sedang menjalani perawatan. Ramuan herbal itu dibagikan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya.
"Tapi banyak juga warga yang datang langsung untuk minta ke sini, kita nggak masalah, memang gratis semuanya, minta berapapun juga diberi kok," tandasnya.
Pembuatan jamu untuk pasien covid-19 ini dimulai sejak sepekan lalu. Menurut Kepala Seksi Perlindungan Bencana Alam dan Bencana Sosial Dinsos Jombang, Gunadi, bahan-bahan yang digunakan didapat dari sumbangan swadaya masyarakat.
Banyak warga yang datang memberikan daun srikaya, daun pandan dan daun jambu air. Sumbangan uang juga datang dari kalangan ASN di lingkungan Pemkab Jombang hingga BUMD dan BUMN.
Baca Juga : Protes Adanya PPKM, IMM Turun Jalan Bawa 9 Tuntutan
"Jadi jamu ini tidak dianggarkan dari Dinsos. Semua bahan dari masyarakat dan juga partisipasi dari ASN dan BUMD," ujarnya.
Diungkapkan Gunadi, jamu herbal tersebut biasanya digunakan oleh para pasien covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Tidak sedikit pula petugas di isolasi terpusat atau rumah sehat yang juga mengambil jamu tersebut untuk konsumsi pasien covid-19.
Rata-rata, lanjut Gunadi, pasien mengaku bugar dan gejala covid-19 yang diderita menghilang usai meminum jamu tersebut.
"Awalnya yang sakit panas dingin dan juga tidak merasakan sesuatu, setelah minum Alhamdulillah sudah sembuh. Jadi jamu ini bukan obat covid-19, tapi untuk meningkatkan imun tubuh," pungkasnya.(*)