INDONESIATIMES - Jus dari sayur-sayuran maupun buah-buahan tentunya sangat baik dikonsumsi. Beberapa jus buah maupun sayuran atau bahkan mixing dari keduanya, sangatlah bagus untuk menjaga kesehatan, terlebih lagi di masa pandemi Covid-19.
Akan tetapi, tentu dalam proses pembuatannya harus benar-benar murni, atau dibuat tanpa bahan tambahan seperti gula atau yang lainnya. Hal ini seperti yang disarankan oleh dokter yang juga pendakwah dr Zaidul Akbar.
Baca Juga : Pemkab Malang Pastikan Beras Bantuan PPKM dalam Kondisi Fresh
Dijelaskannya, jika kombinasi keduanya memang bagus dikonsumsi untuk membantu menjaga imunitas, khususnya untuk jus-jus dengan antioksidan tinggi.
Dicontohkannya, jika perpaduan jus tersebut antara lain bisa buah alpukat dengan kurma, atau buah alpukat dengan pisang, buah bit dipadukan dengan buah apel. Belum cukup itu saja, campuran sayuranpun bisa dipadukan. Seperti halnya mencampurkan sawi, pokcoy dan beberapa bahan sayuran lain.
"Saya kadang-kadang campur berbagai warna, saya ambil sawi atau pokcoy kemudian diblender. Atau biasanya saya pakai slow juicer saya campur nanas dan apel. Jadi ada tiga warna, itu juga bisa. Banyak pilihannya," jelasnya.
Namun dalam pemilihan bahan jus, juga tak boleh sembarangan. Dikatakannya, jika pemilihan jus harus benar-benar terjaga kebersihannya, utamanya dari bahan pestisida.
"Pilihlah buah-buahan dan sayuran organik di rumah kalau bisa," jelasnya.
Seperti diketahui, jika pestisida tentunya merupakan bahan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Bahkan dijelaskannya, jika efek dari pestisida bisa menyebabkan mandul, permasalahan mens, hingga perubahan suasana hati.
Baca Juga : Ketua TP PKK Kota Kediri: Ibu Hamil Tidak Perlu Ragu untuk Divaksin
"Jangan kira efek pestisida segitu-gitu doank. Bikin mens bermasalah, bikin suami bermasalah, coba diganti makanannya, nanti balik lagi. Jadi kalau suami Anda lagi bete di rumah, ajak makan buah organik. Insya Allah bisa berubah," bebernya
Selain itu dirinya menambahkan, jika telah mengetahui bahan-bahan yang berguna menjaga kesehatan, tentunya diharapkan tak hanya sekedar tahu atau sekedar bertanya saja. Diharapkan hal-hal positif dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan bisa dipraktekkan
"Banyak orang tanya, 'Dok madu yang paling bagus apa?' Nanyanya tahun 1999 sampai tahun 2010 gak juga minum madu. Ada orang macam itu," tutup dia.