INDONESIATIMES - Ramai perbincangan mengenai bikini yang digunakan para atlet voli pantai wanita di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Beberapa pihak bahkan mengkritik karena pakaian tersebut dinilai senonoh, sementara sebagian lain menyebut ada fungsi di baliknya.
Seperti diketahui, pertandingan itu disiarkan oleh salah 1 stasiun televisi di Indonesia. Sayangnya tayangan tersebut diprotes oleh salah 1 penonton bernama Siti Musabikha.
Baca Juga : Siap Jalani Kompetisi, Arema FC Punya Catatan Penting
Bahkan ia sampai membuat aduan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena dinilai tayangan itu mengandung unsur tidak baik. Aduan itu pun beredar di media sosial dan menjadi viral.
Melansir melalui Associated Press, salah satu fungsi dengan mengenakan busana bikini itu dapat lebih baik untuk mengelola panas tubuh. Terlebih di tengah situasi kota Tokyo yang diterpa gelombang panas sehingga meningkatkan risiko heatstroke.
"Setidaknya untuk kami pakaian ini yang terasa nyaman," komentar atlet voli pantai dari Amerika Serikat, Alix Klineman.
"Anda tidak memakai lapisan pakaian ekstra di cuaca yang sangat panas; tidak membuat banyak pasir terselip di bagian tertentu. Tapi saya tetap menghargai bila orang lain merasa lebih nyaman dengan pakaian tertutup," lanjutnya.
Diketahui, setidaknya sudah sekitar 30 orang yang terlibat dalam olimpiade jatuh sakit karena cuaca panas. Suhu di tempat pertandingan dilaporkan bisa mencapai 40 derajat celsius.
"Sebelum ada Corona, masalah utama yang sudah kita pikirkan dari dulu untuk Olimpiade Tokyo adalah manajemen penyakit karena panas," komentar Direktur Jenderal Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto.
Heatstroke sendiri merupakan kondisi saat suhu tubuh mengalami perubahan yang sangat cepat, biasanya akibat aktivitas fisik yang terlalu lama dalam suhu tinggi. Aktivitas di tengah cuaca terik bisa membahayakan kesehatan karena dapat membuat orang dehidrasi.
Apabila tingkatan dehidrasinya parah dan suhu tubuh terus naik, otot-otot bisa mengejang menyebabkan kegagalan fungsi organ. Gejala heatstroke antara lain kurang berkeringat, pusing, mual, dan muntah-muntah. Heatstroke juga bisa menyebabkan kulit kemerahan dan mempercepat kerja nadi.
Seperti diketahui, dalam aduan penonton bernama Siti Musabikha ia mengkomplain karena stasiun televisi itu tidak melakukan sensor kepada pemain yang mengenakan bikini.
"Penayangan Olympic di TV memang baik, namun untuk kategori olahraga volleyball wanita, para pemainnya menggunakan bikini dan hal ini tidak baik untuk disiarkan," tulisnya dalam aduan tersebut.
"Mengingat, hal vulgar lainnya saja disensor/diblur. Tapi kenapa ini tidak?" lanjutnya.
Menurut Siti siaran televisi itu juga mengambil jam yang biasanya menayangkan dakwah. Dengan menggantinya ke tayangan olahraga yang dinilai vulgar, ia menilai hal itu adalah sebuah ironi.
Baca Juga : Pakai Outfit ala Personel BTS Buat Perempuan? Kenapa Tidak! Intip Yuk Inspirasinya
Lebih lanjut, Siti meminta agar stasiun televisi yang menyiarkan tayangan itu mendapatkan teguran.
"Apalagi biasanya slot waktu itu dipakai pengajian mama dedeh, agak ironi sebenarnya. Banyak cabang Olympic lain (yang lebih santun pakaiannya) yang bisa disiarkan," komplainnya.
"Saya harap KPI bisa menegur Indosiar untuk menggantinya dengan tayangan yang lebih layak. Terima kasih banyak," tutupnya.
Terkait aduan tersebut KPI pun langsung memberi respons. Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo mengatakan pihaknya menindaklanjuti aduan itu dengan mencari buktinya.
"Kami sudah menerima laporan dan sementara ini sedang mencari bukti siaran itu ditayangkan pukul berapa di stasiun tv atau streaming di mana," kata Mulyo.
Ia juga menjelaskan dalam menegakkan aturan, KPI tetap mengikuti ketentuan cara berpakaian sesuai dengan aturan yang diterapkan induk organisasi olahraga tersebut.
Menurut Mulyo, KPI tidak bisa memberikan intervensi terhadap cara berpakaian dalam siaran olahraga karena ranah KPI adalah soal siarannya, terutama yang ditayangkan secara langsung.
"Dalam hal siaran olahraga terutama yang live kita mengikuti. Jadi setiap cabor itu ada ketentuan cara berpakaian. Renang seperti apa, atletik seperti apa termasuk bola voli pantai," terang Mulyo.
"Kalau diblur bisa diblur satu layar itu," tambahnya.
Sehingga KPI tidak bisa memaksakan harus begini-begitu karena itu merupakan tayangan live. Kendati demikian, ia mengatakan akan tetap menelusuri jam tayangan pertandingan voli pantai tersebut. Jika stasiun televisi menayangkan pertandingan itu bukan dalam program live, KPI baru akan menindaklanjuti.