free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Tanggapi Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio, Wakil Ketua MPR: Ibaratkan Kisah Abu Nawas Terbang

Penulis : Desi Kris - Editor : Dede Nana

04 - Aug - 2021, 15:36

Placeholder
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid (Foto: Republika)

INDONESIATIMES - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid turut memberikan tanggapan terkait polemik sumbangan Akidi Tio senilai Rp 2 triliun. Jazilul meminta agar publik tidak perlu serius dalam menanggapi polemik tersebut. 

Bahkan, Jazilul mengibaratkan berita soal keluarga Akidi Tio yang berniat menyumbang uang Rp 2 triliun itu mirip dengan cerita Abu Nawas mau terbang. Ia menjelaskan dalam sebuah cerita, konon Abu Nawas sesumbar bahwa dirinya ingin terbang. 

Baca Juga : Pemerintah Bersama TNI-Polri Tekan Kasus Covid-19 Cepat dengan Strategi Formula Generik 3T dan 3M

Kabar itu lantas dengan cepat menyebar dan menjadi pergunjingan publik, bahkan sampai ke telinga Raja Harun Ar-Rasyid. Sang Raja kemudian memanggil Abu Nawas ke istana untuk dimintai keterangan.

"Ketika ditanya apakah benar Abu Nawas ingin terbang? Dijawab iya," cerita Jazilul dalam keterangannya, Selasa (3/8/2021).

Ia melanjutkan publik kemudian berbondong-bondong menyaksikan aksi Abu Nawas tersebut. Tampak Abu Nawas yang kemudian naik ke sebuah gedung yang tinggi. 

Setelah lapangan sudah penuh sesak, Abu Nawas perlahan mulai mengepakkan tangannya dari atas gedung layaknya burung terbang. Masyarakat yang menyaksikan, kata Jazilul, kemudian menuduh Abu Nawas telah berbohong sehingga layak dihukum. 

Namun, dengan santainya Abu Nawas mengatakan ia hanya mengatakan ingin terbang, bukan bisa terbang. Adapun pesan yang disampaikan dalam cerita Abu Nawas itu yakni masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menerima sebuah berita.

"Berita jangan ditelan mentah-mentah," terangnya. 

Seperti diketahui, belakangan ini publik dihebohkan dengan berita soal keluarga Akidi Tio yang akan memberi sumbangan uang senilai Rp 2 triliun untuk membantu penanganan Covid-19. Namun, beredar kabar sumbangan itu diduga hanya fiktif belaka.

Pihak kepolisian lalu melakukan pemeriksaan terhadap keluarga Akidi Tio. Terkait status tersangka anak Akidi Tio, Heryati, polisi pun menegaskan belum menetapkan sebagai tersangka.

Dalam hal ini, Jazilul menilai jika pihak keluarga Akidi Tio baru menyatakan niatnya untuk membantu sementara uangnya belum ada.

"Apa salahnya orang mau membantu? Nah sekarang masalahnya uang Rp 2 triliun yang dikatakan mau disumbangkan ini nggak jelas ada di mana karena masih mau. Nah, cerita-cerita begini banyak. Maksud saya, kita hargai niat baik keluarga Akidi Tio ini di tengah pandemi. Ini kan baru mau," jelasnya.

Baca Juga : AlfaCorp Siapkan Gedung Isolasi Pasien Covid-19, Gubernur Anies Baswedan: Terima Kasih Pejuang Kemanusiaan

Ia juga menyebut yang menjadi persoalan sekarang ialah keberadaan uang keluarga Akidi Tio yang sempat disebutkan senilai total Rp 16 triliun di Singapura.

"Kalau memang itu ada, tolong pemerintah membantu. Nanti pemerintah dapat Rp 2 triliun. Tapi cerita-cerita begini ini banyak sekali di masyarakat. Dulu ada cerita uang Bung Karno, ada juga bongkar-bongkar makam di Batu Tulis, itu biasa, nggak usah serius-serius," paparnya.

Lebih lanjut, Jazilul mengatakan jika nanti uang itu benar adanya dan ditemukan dan keluarga Akidi Tio menyatakan batal menyumbangkan Rp 2 triliun, hal itu pun tak bisa disalahkan. Sebab apa yang dilakukan baru niat dan sukarela.

"Semua yang terjadi ini baru mau. Sebenarnya kalau mau diungkap, keluarga ini mau membuat lelucon atau mau membantu beneran, atau memang dia kesulitan untuk mencairkan uang yang Rp 16 triliun," katanya.

Dalam kasus ini, Jazilul mengatakan bahwa tidak perlu saling menyalahkan. Bahkan polisi juga tak bisa disalahkan.

"Apanya yang mau disalahkan wong ini orang datang mau menyumbang. Terus sekarang merasa tertipu, ter-prank, apanya yang ter-prank? Ya namanya ada orang mau nyumbang masa Polda disalahkan? Orang mau nyumbang ya silakan," sebutnya.

Menurut Wakil Ketua Umum PKB itu, saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan sehingga jika ada orang yang memiliki niat baik untuk membantu pemerintah maka harus dihargai. 

"Jangankan Rp 2 triliun, Rp 200 ribu saja sudah sangat berharga. Tetapi jangan kemudian orang yang berkeinginan baik justru kemudian menjadi tersangka," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Dede Nana