MALANGTIMES - Di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Malang, salah satu kafe di Jalan Ikan Tombro atau yang lebih dikenal dengan kawasan perkopian Sudimoro menjadi sasaran pencuri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun MalangTIMES.com, kafe tersebut bernama Kopikir Coffee. Kafe ini menjadi sasaran pencurian pada Jumat (30/7/2021) dan diduga dilakukan pada dini hari.
Baca Juga : Batu Tourism Mall Bakal Di-launching November, Ini Fasilitasnya
Salah seorang saksi bernama Fahmi (21) mengatakan bahwa pencurian tersebur baru diketahui oleh pengelola kafe pada Jumat siang. Sebab, memang sehari-hari sebelum dan sesudah adanya kebijakan PPKM Level 4, pengelola membuka kafe sekitar pukul 13.00 WIB.
Ada sejumlah barang inventaris milik kafe yang telah raib digondol pencuri tersebut. "Dua sound system dan mixer audio seharga Rp 15 juta sudah hilang. Peralatan audio itu biasa digunakan untuk kegiatan live music di kafe," katanya.
Dari keterangan beberapa orang yang berada di sekitar kawasan tersebut dan juga beberapa titik yang tampak jebol, Fahmi menuturkan bahwa diduga pencuri melakukan aksinya dengan masuk melalui pintu kecil di dapur Kopiki Coffee.
"Jadi diduga pelaku ini lewat belakang, lewat sawah-sawah. Karena bagian belakang Kopikir Coffee masih lahan persawahan," ungkapnya.
Dan pada hari Jumat dini hari, beberapa orang yang berada di kawasan tersebut sempat berpapasan dengan orang yang terduga pelaku. Namun, warga tidak menaruh kecurigaan karena terduga pelaku tersebut berpenampilan seperti pemulung dengan membawa karung di punggungnya.
Baca Juga : Batu Tourism Mall Kota Batu Hadir di Jalan Karitini
"Terduga pelaku yang beraksi seorang diri itu, sedang membawa sebuah karung. Sempat ditegur oleh warga dan ditanya isi karung tersebut. Pelaku menjawab kalau isinya hanya kardus bekas," ujar Fahmi.
Sementara itu, pihaknya masih belum mengetahui pasti apakah pihak pengelola akan melaporkan kejadian pencurian di kafe tersebut kepada pihak kepolisian. "Kalau untuk hal itu, saya kurang tahu. Katanya, pemilik kafe mau datang untuk mengecek langsung. Tapi ternyata sampai sekarang belum datang juga," katanya.