free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

Jaga Dapur Tetap Ngebul, Sopir Jip Gunung Bromo Banting Setir Bikin Tusuk Sate

Penulis : Rizky Wijaya - Editor : A Yahya

01 - Aug - 2021, 21:29

Placeholder
Ilustrasi wisata TNBTS.

MALANGTIMES - Pandemi Covid-19 memberikan pukulan berat bagi pelaku usaha jasa pariwisata. Penutupan destinasi wisata membuat aktivitas perekonomian mereka mandek. Untuk mempertahankan dapur tetap ngebul, tak sedikit di antara mereka yang banting setir dengan menekuni usaha lain.

Kondisi itu seperti halnya dilakukan para sopir jip yang biasanya melayani wisatawan berkunjung ke Gunung Bromo di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Baca Juga : Ingin Berlibur Bersama Keluarga, Surga Tersembunyi di Madiun ini Patut Jadi Pilihan

“Kami bersama rekan-rekan, banyak yang beralih profesi. Dari yang semula menjadi driver jip wisata kawasan TNBTS, beralih menjadi petani, pengrajin tusuk sate hingga supir truk pengangkut tebu,” kata Ketua Komunitas Jip Bromo Semeru (KJBS) Mochammad Suharto kepada MalangTIMES, Minggu (1/8/2021).

Pilihan tersebut dilakukan supaya tetap ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. "Yang penting dapur kami tetep ngebul. Seadanya kita lakukan. Kalau saya sendiri bertani  buncis, tapi karena beberapa hari terakhir kondisi cuaca yang tidak menentu, hasilnya juga menjadi kurang bagus. Kalau rekan-rekan lain ada yang jadi pengrajin tusuk sate, dan ada juga yang jadi sopir truk angkut tebu. Tapi karena trayeknya ke Blitar, maka harus vaksin dulu," terang pria yang akrab disapa Harto iniHarto.

Menurutnya, dalam dua tahun terakhir sejak tahun 2020, aktivitas wisata di sekitar TNBTS hanya tinggal sekitar 10 sampai 15 persen. Menurutnya, itu pun juga masih dalam proses penyesuaian terhadap sistem baru untuk berwisata ke TNBTS yang menggunakan booking online. Sebab, kuota wisatawan juga ditentukan selama pandemi berlangsung. 

"Sebelum PPKM itu sudah ada penurunan yang sangat besar, sepi sekali. Sedangkan saat ini sejak PPKM malah nol, tidak ada aktivitas sama sekali," beber Harto. 

Baca Juga : Tembus Internasional, Wali Kota Sutiaji Apresiasi Produk Pelaku Industri Kriya dan Fesyen Kota Malang

Dirinya berharap dan berkeyakinan bahwa pandemi ini akan dapat segera berakhir. Apalagi, jika masyarakat bisa semakin patuh terhadap protokol kesehatan (prokes). "Saya yakin, kalau mengikuti dan menerapkan prokes secara maksimal, kondisi akan segera pulih. Kalau putus asa, bisa tambah hancur kondisinya," pungkas Harto.


Topik

Wisata



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Rizky Wijaya

Editor

A Yahya