INDONESIATIMES - Juru Bicara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, menjelaskan maksud pesan Luhut terhadap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar seperti Presiden ke-3 Baharuddin Jusuf Habibie. Jodi mengatakan Luhut tidak ada maksud untuk membandingkan.
Ia menyebut Luhut hanya mengenang sosok Habibie dan meminta agar hal tersebut tidak terlalu dipersoalkan. "Tidak usah dibesar-besarkan. Pak Luhut hanya terkenang sosok Presiden Habibie. Kita semua mengenal beliau sebagai seorang negarawan yang patut dicontoh dan dijadikan teladan," ujar Jodi.
Baca Juga : Sisihkan Gaji, Pegawai Lapas Jember Bagikan Sembako Kepada Warga Terdampak Pandemi
Lebih lanjut, Jodi mengatakan bahwa Presiden Jokowi pun pernah mengenang sosok Habibie terkait persoalan bangsa. Di situ Habibie pun selalu menyampaikan solusi atas persoalan tersebut.
"Kita ingat bahwa Presiden Jokowi pernah menyampaikan kenangannya sering berdiskusi berbagai persoalan bangsa dengan almarhum Presiden Habibie mengenai persoalan-persoalan yang ada di negara kita, baik yang berkaitan dengan persoalan ekonomi atau persoalan kebangsaan. Beliau selalu menyampaikan solusinya," ungkap dia.
Bahkan, lanjut Jodi, kadang Habibie juga sering ke Istana Negara ataupun Presiden Jokowi yang datang ke rumah Habibie. Sehingga wajar jika Luhut terkenang kepada Presiden Habibie sebagai seorang negarawan yang patut dijadikan contoh dan suri teladan dalam berkehidupan.
Ia lantas menyebut bahwa dirinya pernah diajak Luhut untuk bertemu dengan Habibie. Jodi pun menyaksikan langsung bagaimana Habibie yang selalu semangat penyumbangkan pikirannya terhadap bangsa.
Sebelumnya, Luhut sempat menyampaikan pesan kepada SBY. Pesan itu berkaitan dengan cara mengkritik.
Hal itu disampaikan Luhut melalui acara Kick Andy Double Check pada Minggu (25/7/2021) lalu. Luhut ditanya terkait pesan SBY beberapa tahun lalu kepada Luhut soal jangan main ancam-mengancam.
Baca Juga : Setelah Dikritik Luhut agar Tiru Habibie, SBY Tulis Doa untuk Pemerintah dan Masyarakat
Saat itu, Andy mempertanyakan apakah Luhut sosok yang temperamental. Luhut pun membantah. "Nggak temperamental, memang gayanya orang Batak gitu," kata Luhut seperti dikutip dari YouTube Kick Andy Show, Selasa (27/7).
Andy lantas mengungkit status SBY yang merupakan junior Luhut saat di militer. Luhut kemudian ditanya etika junior mengkritik senior. Luhut mengaku menghormati sikap SBY karena status sebagai presiden ke-6 RI.
"Saya nggak keberatan. Saya bilang sama Pak Bambang, ya oke-oke aja lah, hak-hak beliaulah. Tapi semua hanya titip saja pada pemimpin-pemimpin yang sudah selesai eranya, lebih bagus seperti Pak Habibie-lah. Semua duduk manis, datang sekali mengkritik," ucapbLuhut.
"Tidak perlulah kita merasa bahwa sekarang berkuasa di bawah kita. Mungkin saja Bapak A, Bapak B itu lebih pintar. Tapi sekarang berkuasa ini sudah," sambung Luhut sembari menegaskan bahwa dia tidak dalam posisi menyerang balik SBY.
