BONDOWOSOTIMES - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bondowoso telah menangani sejumlah kasus hoaks covid-19 lantaran menjadi penyebab keresahan masyarakat.
Salah satu berita hohong yang ditangani adalah terkait perebutan jenazah pasien covid-19 di Desa Kemirian, Tamanan, beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Melihat Nilai Ekonomis Budidaya Pisang Cavendish di Desa Tegalwangi Jember
Dalam video yang sempat viral di media sosial diberi caption 'Dibilang corona, setelah peti dibuka ternyata matanya diambil tanpa sepengetahuan keluarga. Sungguh manusia biadab'. Padahal keterangan dalam video tersebut tidak benar.
Plt Kepala Diskominfo Bondowoso Dwi Wahjudi mengatakan sudah ada sekitar lima informasi hoaks tentang pandemi covid-19 yang ditangani. Menurut dia, Diskominfo di daerah hanya melakukan penelusuran dan menginventarisasi informasi hoaks. Kemudian dilaporkan ke pusat.
"Masalah take down dan men-delete bukan kewenangan kami. Yang punya kewenangan itu dirjen Kominfo," jelasnya, Selasa (27/7).
Menurut dia, Kominfo Bondowoso juga mempunyai tim cyber yang bekerja sama dengan polres setempat. "Diskominfo kabupaten telah melakukan imbauan ke admin grup media sosial agar menyaring informasi dan tidak menyebarkan hoaks," katanya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat dan admin media sosial lebih cerdas menyikapi informasi covid-19. "Jangan gampang menyebarkan informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya karena semuanya dipantau pemerintah," jelasnya.
Baca Juga : PPKM Diperpanjang, PMI Jember Masif Semprotkan Disinfektan di Pusat Perbelanjaan dan Pesantren
Sementara berdasarkan data pusat di www.kominfo.go.id per 24 Juli 2021, total ada 1.870 hoaks covid-19 dan semuanya sudah berhasil di-take down.
Hoaks paling banyak di Facebook dengan total 1.702 sebaran, di Twitter 99, YouTube 41, TikTok 17 dan Instagram 11 informasi hoaks. Sementara di Kabupaten Bondowoso tersebar di Facebook dan Instagram. Beberapa di antaranya sudah diatasi Diskominfo Bondowoso.
