JEMBERTIMES - Kunjungan Forkopimda Kabupaten Jember ke Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru dalam rangka untuk melakukan swab tes antigen terhadap kurang lebih 50 orang warga sebagai upaya tracing terhadap penyebaran virus Covid-19, mengungkap fakta baru.
Hal ini diketahui dari penyampaian salah satu warga yang bernama Abdul Rahim saat bertemu dengan Bupati Jember dan jajaran Forkopimda yang melakukan kunjungan di desa paling ujung barat Kabupaten Jember.
Baca Juga : Baru Ditambah, Bed Isolasi Covid-19 Rumah Sakit Rujukan Kota Batu Penuh Lagi
Menurut Abdul Rahim, masyarakat di Desa Kaliglagah lebih menutup diri jika mengalami gejala sakit yang mengarah ke ciri-ciri dari Covid-19. Karena paradigma masyarakat desa saat mengalami sakit yang memiliki ciri terpapar virus Covid-19, dianggap sebagai sebuah aib.
"Karena kan saat sakit harus jaga jarak dan dijauhi, jadi takut warga itu kalau swab tes ataupun ditanya sakit apa. Kita di sini tidak tahu berapa yang sudah terpapar virus Covid itu. Karena tidak ada yang swab tes, kami berharap wabah ini segera berakhir. Karena susah untuk mendeteksi jika sakit akibat terpapar virus (Covid-19) itu," kata Abdul Rahim saat dikonfirmasi disela kegiatan kunjungan Bupati Jember Hendy Siswanto dan jajaran Forkopimda di Desanya.
Abdul juga menyampaikan, saat ini dirinya bersama keluarganya satu rumah sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Karena bapaknya terpapar virus Covid-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Bapak saya dirawat di rumah sakit (Kabupaten) Lumajang ya karena virus Covid itu. Karena saya kontak erat saya isoman dengan keluarga. Butuh edukasi dan sosialisasi agar masyarakat paham bagaimana mendeteksi penyakit (akibat terpapar) virus Covid-19 ini," ujarnya.
Terpisah, menurut Kepala Puskesmas Sumberbaru dr. Wisnu Widodo saat ini dilakukan swab tes kepada kurang lebih 50 warga di Desa Kaliglagah.
"Karena kontak erat dengan keluarga, juga berada di lingkungan yang dekat dengan warga terpapar virus Covid-19 itu. Ada 3 warga yang diketahui terkonfirmasi positif itu," ujar dokter Wisnu.
Masyarakat diakuinya tertutup dengan kondisi sakit yang dialami itu. Sehingga hal itu menjadi kesulitan bagi Satgas Covid-19 kecamatan Sumberbaru, katanya, untuk melakukan deteksi terkait penyebaran virus tersebut.
"Sehingga upaya ini, bahkan langsung didatangi Bupati dan Forkopimda adalah upaya yang dilakukan untuk mendata dan melakukan 3T (Tracing, Testing dan Treatment)," jelasnya.
Baca Juga : Kabupaten Tulungagung Masuk ke PPKM Level 4, Ini Alasannya
Sementara itu menurut Bupati Jember Hendy Siswanto disela kunjungannya, dirinya datang bersama jajaran Forkopimda Jember, untuk melakukan kunjungan dan pendekatan kepada warga di Desa Kaliglagah.
"Kami akan melaksanakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala mikro berbasis rukun tetangga dan rukun warga di Kaliglagah,” katanya.
Dinas Kesehatan Jember akan melakukan penelusuran kontak (tracing) terhadap 50 orang warga dan melakukan vaksinasi terhadap 300 orang. ‘Kami juga akan bagikan seribu paket sembako untuk warga di desa itu dan membagikan 500 masker,” kata Hendy.
Hendy juga akan memborong dagangan 100 orang pengusaha mikro kecil menengah. “Terus kami bagikan ke tetangga kiri dan kanan,” katanya.
Hendy menyebut, jika langkah di Desa Kaliglagah berhasil, akan dilakukan langkah-langkah serupa di seluruh Kabupaten Jember.
"Desa ini adalah paling ujung di Jember, selangkah lagi Probolinggo. Jadi kita mulai dari ujung dan nanti akan ke wilayah lain. Ini upaya kita, terutama nantinya PPKM di tingkat mikro RT-RW," pungkasnya.