free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Times Story

Pro-Kontra Vaksin Nusantara (1)

Sebut Dibahas di New York, Vaksin Nusantara Diklaim Bisa Selesaikan Pandemi Covid-19

Penulis : Desi Kris - Editor : Yunan Helmy

21 - Jul - 2021, 21:36

Placeholder
Ilustrasi (Foto: jagatBisnis.com)

INDONESIATIMES - Vaksin Nusantara  menjadi perbincangan luas di masyarakat. Bahkan, vaksin gagasan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik. 

Banyak tokoh politik maupun tokoh publik yang yakin akan kemampuan vaksin Nusantara itu. Malah mereka sudah menjalani suntik vaksin Nusantara tersebut. Di sisi lain, tak sedikit pula yang menyoroti vaksin Nusantara. Apalagi, vaksin Nusantara belum lulus uji BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Baca Juga : FIFGROUP Tebar Kurban 371 Kambing dan 3 Sapi di 235 Titik Se-Indonesia

Terbaru, Terawan menyebut vaksin buatannya ini menjadi perbincangan masyarakat dunia. Hal itu disampaikan Terawan dalam webinar yang diadakan RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto Jakarta melalui channel YouTube resminya, Senin (19/7/2021).

Terawan mengatakan vaksin Nusantara terakhir sempat dibahas di New York. Bahkan terdapat jurnal vaksin yang sudah terbit yang berisi dendritik (sel pertahanan, bagian dari sel darah putih) sel vaccine immunotherapy atau vaksin Nusantara yang bisa menghentikan pandemi covid-19.

"The begining the end cancer and covid-19. Artinya apa? Dunia sepakat punya hipotesis bahwa yang akan menyelesaikan hal ini, covid-19, adalah dendritik sel vaccine immunotherapy atau vaksin Nusantara," ujar Terawan.

Lebih lanjut, Terawan menyampaikan bahwa vaksin ciptaannya ini sangat mudah. Hanya mengubah antigennya menjadi antigen artifisial atau antigen rekombinan covid-19 SARS-CoV-2.

"Artinya apa? Artinya kita bisa menyesuaikan kapan saja mau mutasi kayak apa bisa kita sesuaikan. Dampaknya apa? Ketahanan, kesehatan nasional menghadapi pandemi ini bisa kita atasi dengan membuat imunitas yang baik untuk setiap warga negara," tutur dia.

Terawan menambahkan, vaksin Nusantara bisa saja diproduksi masal dan sama sekali tidak membutuhkan banyak alat. "Urusan masal simpel sekali. Itu urusan inovasi yang gampang sekali kita buat. Penyimpanannya juga tidak membutuhkan inkubator khusus. Yang penting sekarang ini adalah kita mem-publish, memublikasikan sebagai evidence. Itu kuncinya," ungkap dia. 

Terawan lantas membayangkan bahwa Indonesia sudah memiliki teknologi dan tinggal dikembangkan. "Kita akan menjadi negara pertama yang mengembangkan dendritik sel vaccine immunotherapy yang dunia juga sudah menyetujui menghipotesiskan untuk menjadi the begining of the end. Mulai mengakhiri covid-19," lanjut dia.

Di sisi lain, Terawan memastikan  vaksin Nusantara ini bukan masalah jika disuntikkan kembali bagi masyarakat yang sudah divaksin konvensional. Diketahui, saat ini Indonesia sudah mendatangkan empat jenis vaksin yang telah lulus uji BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) serta disebar kepada masyarakat. Yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, dan Moderna.

"Mudah-mudahan ini (vaksin Nusantara) bisa memecahkan kebuntuan selama ini. Meskipun sudah divaksin konvensional, tidak ada masalah untuk divaksin Nusantara," ucap Terawan. "Vaksin immunotherapy ini kalau dalam literatur dikatakan pengaruhnya adalah berpuluh tahun. Jadi, akan awet dalam jangka panjang," sambung dia. 

Bahkan, dia percaya  vaksin Nusantara jika diterapkan dapat ikut mengatasi pandemi covid-19 dengan baik. "Saya tidak menggunakan istilah lain. Saya ikut literatur saja bahwa efektif sel memorinya adalah berpuluh tahun dan ini menurut saya akan menjadi sebuah legend bagi RSPAD Gatot Subroto selaku rumah sakit milik TNI yang terdepan," ucap Terawan.

Baca Juga : 3 Hari, 60 Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Blitar Meninggal Dunia

Sebelumnya, Jubir Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan vaksin Nusantara ini dikembangkan di Amerika. "Vaksin Nusantara adalah jenis vaksin yang dikembangkan di Amerika dan diujicobakan di Indonesia," ucap Wiku dalam keterangan pers 14 April 2021 lalu.

Sebelumnya, vaksin Nusantara digagas  Terawan dengan menggunakan sel dendritik. Alasan Terawan melakukan hal ini karena ia pernah mengembangkan sel dendritik itu di RSPAD Gatot Subroto pada 2015 lalu. 

Kemudian, terlintas ide untuk mengembangkan vaksin covid-19 menggunakan sel dendritik tersebut. Bahkan Terawan meyakini vaksin Nusantara ini sangat aman karena bersifat individual. 

Jika disuntik vaksin Nusantara, pasien hanya menerima suntikan vaksin yang berasal dari sel darahnya sendiri dan bukan orang lain. 

Tahap terapi menggunakan vaksin Nusantara adalah, pertama, mengambil darah dari tubuh seorang subjek atau pasien. Kemudian, darah itu akan dibawa ke laboratorium untuk dipisahkan antara sel darah putih dan sel dendritik (sel pertahanan, bagian dari sel darah putih). 

Ketiga, sel dendritik akan dipertemukan dengan rekombinan antigen di laboratorium sehingga memiliki kemampuan untuk mengenali virus penyebab covid-19, SARS-CoV-2. 

Setelah sel berhasil dikenalkan dengan virus corona, sel dendritik akan kembali diambil untuk disuntikkan ke dalam tubuh subjek atau pasien (yang sama) dalam bentuk vaksin. Dengan begitu, pasien diharapkan memiliki kekebalan atau antibodi yang baik dalam melawan virus corona.


Topik

Times Story



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Yunan Helmy