INDONESIATIMES - Jahe memiliki kandungan antioksidan. Kandungan pada jahe itu disebut-sebut bisa membantu melawan Covid-19. Bahkan di Alquran jahe tercatat sebagai bahan minuman surga. Diketahui, jahe adalah salah 1 tumbuhan jenis rimpang yang juga dikenal dengan nama latin Zingiber Officinale.
Biasanya jahe dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Namun, karena nutrisinya, jahe juga kerap dijadikan obat alami. Jahe memiliki rasa dominan pedas yang disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Baca Juga : Biasa Jadi Umpatan, Begini Ternyata asal-usul Kata "Jancok"
Selama masa pandemi Covid-19, kepopuleran jahe ini semakin meningkat. Jahe diklaim dapat melawan virus asal Wuhan itu.
Hal itu disebabkan terdapat kandungan antioksidan seperti polifenol yang bisa meningkatkan sistem imun tubuh. Tak cuma itu, di dalam jahe juga mengandung gingerol yang berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ada pula kandungan ekspektoran yang bisa melegakan tenggorokan dan dada. Dari beberapa kandungan itulah, jahe saat ini dimanfaatkan banyak orang untuk mencegah penularan Covid-19.
Khasiat jahe juga tertulis dalam Alquran dan disebutkan bahwa jahe merupakan campuran minuman di surga.
Hal itu tertuang dalam Alquran surah Al Insan ayat 17: "Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe," (QS: Al Insan: 17).
Melansir melalui Hidayatullah.com dalam Tafsir Nurul Qur'an oleh Sayyid Kalam Faqih, beliau mengutip dari perkataan Ibnu Abbas bahwa:
"Kenikmatan-kenikmatan yang telah disebutkan Allah dalam al Qur'an adalah yang namanya kita kenal. Misalnya, Dia menyebutkan minuman segar di campur zanjabil,".
Baca Juga : Kemensos Sebut Risma sebagai Mamanya Papua
Zanjabil merupakan nama untuk rimpang jahe, yakni tanaman akar-akaran yang aromanya sangat disukai oleh orang Arab (Faqih, 2006:52).
Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah memanfaatkan jahe dan menganggap sebagai tumbuhan yang sangat penting. Hal itu pernah dijelaskan dalam sebuah hadis dari Abu Sa'id Al Khudri:
"Raja Romawi pernah menghadiahkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam satu bejana berisi jahe. Beliau memberikan kepada setiap orang satu potong untuk dimakan dan aku juga mendapatkan satu potong untuk kumakan," (HR: Abu Nuaim)
Sebagai informasi, nutrisi dan khasiat jahe memang sudah dikenal sejak ratusan tahun silam. Seorang tabib dan ahli kesehatan pada awal masa Islam bernama Ibnu Masawih pernah menyebutkan kegunaan jahe untuk kesehatan tubuh.
Kala itu jahe dimanfaatkan sebagai obat gangguan kesehatan hati, meningkatkan vitalitas pria, mengatasi masalah lambung dan memperlancar sistem pencernaan. Jahe juga berkhasiat untuk mensterilkan organ mulut. Bahkan sejarah mencatat jahe telah digunakan sejak zaman dahulu dan dikenal sebagai obat demam.