INDONESIATIMES - Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menjadi perbincangan publik. Pasalnya, Risma diketahui sempat mengancam ASN yang dianggap tak becus bekerja akan dipindah ke Papua.
Video aksi Risma marah-marah itu pun menjadi viral di media sosial. Hingga beberapa orang menilai jika Risma telah rasis dengan menyebut-nyebut nama Papua.
Baca Juga : Kapolres Pamekasan Pimpin Langsung Giat Patroli Skala Besar Hari ke-11 PPKM Darurat
Terkait hal ini, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat membantah dugaan rasisme yang dituduhkan kepada mantan Wali Kota Surabaya itu. Ia menyebut Risma tidak ada niatan rasis terhadap warga Papua.
Menurut Harry, Risma justru sayang dengan Papua. "Tadi pagi kami dialog dengan ibu menteri dan ibu bilang enggak berpikir begitu [rasis]. Ibu sangat sayang dengan Papua," ucap Harry.
Harry mengatakan bukti Risma yang sayang terhadap Papua bisa dilihat dari rekam jejaknya. Bahkan, ujar Harry, Risma dianggap oleh warga setempat sebagai "Mama Papua.". "Silakan tanya ke tokoh-tokoh Papua bagaimana bu Risma itu sudah menjadi mamanya Papua gitu loh," ucap dia.
Harry pun membeberkan rekam jejak yang dimaksud. Ia mengatakan saat Risma menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma turun tangan saat terjadi bencana di Papua.
Harry menjelaskan kala itu Risma membantu dari awal tanggap darurat sampai pascadarurat. Risma saat itu, lanjut Harry, membantu mulai dari akomodasi makanan, fasilitas dan semacamnya.
Baca Juga : Polres Blitar Operasi Yustisi di Kademangan, Satu Orang Pelanggar Reaktif Swab Antigen
Selain itu, Risma juga telah membentuk koperasi di Papua. "Dulu sebagai wali kota suka cerita bagaimana membantu Papua dia di Surabaya. Apalagi sekarang di Kemensos. Banyak sekali masalah kemanusiaan di Papua dan ibu terpanggil," ucapnya.
Seperti diketahui, dugaan Risma bersikap rasisme terhadap Papua dimulai saat ia menegur ASN di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa (13/7/2021). Saat itu, Risma mengancam akan memindahkan para ASN yang malas ke Papua.