INDONESIATIMES - Meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air, membuat Fasilitas Kesehatan (Faskes) Indonesia dinilai mulai ambruk. Terkait hal ini, muncul desakan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengibarkan bendera putih.
Permintaan itu, awalnya disuarakan oleh Koran Tempo lewat artikel berjudul "Saatnya Jokowi Kibarkan Bendera Putih". Dalam koran tersebut dituliskan bahwa perkembangan pandemi saat ini benar-benar genting di mana rumah-rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta dan sejumlah kota besar lain sejatinya sudah kolaps.
Baca Juga : Sampai Kamis Besok, Luhut Ancam Razia Gudang Obat Covid-19 jika Masih Langka & Harga Tinggi
Akibatnya, banyak pasien Covid-19 yang kritis di Jakarta dan sekitarnya semakin sulit masuk rumah sakit karena ruang isolasi dan ICU khusus yang penuh. “Presiden Jokowi sudah saatnya mengibarkan bendera putih, meminta tolong kepada negara sahabat yang lebih berdaya,” tulis Tempo pada Senin, 5 Juli 2021.
Pendapat Tempo ini rupanya mendapat respons dari mantan pimpinan Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto. Melalui akun Twitternya, Bambang berterima kasih atas pernyataan jujur dari Tempo.
“Terima kasih atas pernyataan jujur dari Tempo. Semoga Berani Kibarkan Bendera Putih untuk kepentingan kemaslahatan karena menurut KPK yang Ori, Berani Jujur Hebat,” katanya melalui akun Twitter @KataBewe.
Selain itu, Bambang juga menegaskan bahwa seruan untuk mengibarkan bendera putih bukanlah pernyataan kosong. Ia membagikan sebuah cuitan dari Faheem Younus, seorang pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health, Amerika Serikat.
Adapun Faheem Younus yang mengunggah sebuah video yang menunjukkan pemakaman warga yang meninggal karena Covid-19. Faheem juga menilai bahwa Indonesia saat ini sudah membutuhkan bantuan dari negara lain.
“Ini bukan Brazil atau India atau Italia. Ini Indonesia. Sebuah negara berpenduduk 270 juta ini secara diam-diam dibinasakan oleh Covid,” katanya melalui akun FaheemYounus.
“Sistem kesehatannya ambruk. Dibutuhkan intervensi global yang mendesak untuk melawan bencana yang sedang berlangsung,” sambungnya.
Selain itu, Bambang juga menyoroti soal berita bahwa ratusan pasien Covid-19 sudah tak meninggal di rumah sakit. “Prihatin dan sedih atas ambruknya Faskes di Indonesia yang ditandai dengan meninggalnya ratusan pasien Covid-19 tak lagi di Rumah Sakit,” kata Bambang.
“Semoga bisa segera diatasi. Inikah saatnya kibarkan Bendera Putih?” sambungnya.
Refly Harun turut menyoroti
Melalui channel YouTubenya, Refly Harun menyebut jika diukur dari amanat konstitusi untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia maka Presiden Jokowi sudah gagal.
"Presiden sudah gagal menjalankan amanat konstitusi. Karena sudah gagal tersebut ya wajar kemudian ada yang meminta untuk agar Presiden Jokowi mengundurkan diri. Apalagi PPKM dipanjangkan menjadi 'Pak Presiden Kapan Mundur'," uajr Refly seraya tertawa.
Baca Juga : Fresh dan Santai, Bergaya Busana ala Powerpuff Girls untuk Daily Outfit
Lebih lanjut, Refly juga menyebut bahwa pemerintah telah gagal dalam mengimplementasikan dan menjalankan konstitusi. Kenyataan, masyarakat saat ini tidak terlindungi, dan bahkan sekarang sedang berjuang untuk mempertahankan hidup masing-masing.
"Tidak jelas penanganan Covid-19 ini, siapa leading sectornya, apakah menteri kesehatan, apakah kepala BNPB, apakah menteri perekonomian, apakah menteri BUMN yang juga pelaksana, karena ketidakjelasan tersebut akhirnya programnya seperti shortcut-shortcut yang akhirnya Luhut lagi Lahut lagi yang masuk katakanlah orang kepercayaan Presiden Jokowi untuk menyelesaikan," paparnya.