INDONESIATIMES - Kasus aktif Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) mencapai 10.264 orang per 4 Juli 2021. Jumlah kasus aktif Covid-19 ini terbanyak ada di Surabaya dan Bangkalan.
Sebelumnya, tambahan kasus positif Covid-19 di Jatim memecahkan rekor baru tertinggi selama pandemi. Melansir melalui akun Instagram @jatimpemprov, data terakhir pada Minggu (4/7/2021) malam, ada tambahan 1.468 pasien positif Covid-19 baru yang tersebar di Jatim.
Baca Juga : Baru 2 Hari, Kebijakan Lampu Mati Selama PPKM Darurat di Kota Malang Tuai Protes Warganet
Sementara, kumulatif kasus Covid-19 di Jatim ada 178.275. Lalu, untuk tambahan pasien Covid-19 yang sembuh ada 801 orang dengan kumulatif pasien sembuh ada 155.288 orang.
Sedangkan untuk kasus aktif yang masih dirawat hingga isolasi mandiri ada 10.264. Selanjutnya untuk pasien yang meninggal akibat positif Covid-19, ada tambahan 101 pasien. Maka total pasien meninggal mencapai 13.173 pasien.
Berikut rincian kasus aktif di kabupaten dan kota di Jatim yang dilansir melalui akun Instagram @jatimpemprov:
1. Bangkalan : 936
2. Surabaya : 750
3. Mojokerto : 566
4. Banyuwangi : 556
5. Kota Madiun : 449
6. Kota Mojokerto : 429
7. Jombang : 381
8. Magetan : 366
9. Situbondo : 320
10. Jember : 300
11. Lumajang : 300
12. Kota Malang : 297
13. Pasuruan : 262
14. Blitar : 261
15. Ponorogo : 257
16. Kota Pasuruan : 253
17. Gresik : 245
18. Trenggalek : 239
19. Bondowoso : 236
20. Lamongan : 225
21. Sumenep : 222
22. Sidoarjo : 219
23. Tulungagung : 209
24. Kota Probolinggo : 181
25. Madiun : 177
26. Probolinggo : 168
27. Kediri : 161
28. Kota Kediri : 159
29. Pacitan : 151
30. Sampang : 149
31. Pamekasan : 136
32. Nganjuk : 131
33. Bojonegoro : 109
34. Malang : 108
35. Kota Batu : 83
36. Tuban : 65
37. Kota Blitar : 31
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, berdasarkan data yang ada, kasus Covid-19 di Jatim mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan, di bulan Juni saja, Jatim telah melakukan ekspansi besar-besaran ICU Isolasi dari 850 bed menjadi 1.219 bed, dan Isolasi dari 7.110 bed menjadi 12.515 bed.
Baca Juga : Heboh Lonjakan Permintaan Susu Beruang, Harga Capai Rp 50 Ribu hingga IDI Tegaskan Tak Bisa Obati Covid-19
Meskipun demikian, menurut Khofifah dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19 ini menangani hilirnya saja tidak akan pernah cukup. Untuk itu, perlu ditarik rem darurat untuk menghentikan penyebaran kasus Covid-19 melalui pembatasan mobilitas sosial. Sehingga, dia juga menekankan agar PPKM Darurat sebagaimana instruksi pemerintah pusat untuk dimaksimalkan. Selain itu setiap daerah agar melaksanakan vaksinasi sesuai dengan yang ditargetkan.
“Saya harap seluruh kota kabupaten memperhatikan itu, dan vaksinasi bisa dilaksanakan sebagaimana target yang ditetapkan,” tegasnya belum lama ini.
