MALANGTIMES - Memasuki perkuliahan semester gasal 2021/2022, Universitas Islam Malang (Unisma) terus berupaya melakukan berbagai cara untuk menjadi kampus unggulan dan mencetak lulusan berkualitas. Salah satu upayanya, dengan menggencarkan kerja sama dunia usaha dan industri.
Kerja sama ini, bertujuan untuk meningkatkan skill mahasiswa di dunia kerja, serta memberikan pengalaman langsung kepada para mahasiswa yang nantinya bisa menjadi modal mahasiswa kedepan.
Baca Juga : 10 Doa Iblis pun Dikabulkan Allah SWT, Apa Saja Itu?
Langkah yang dilakukan Unisma ini sejalan dengan implementasi kurikulum Kampus Merdeka, Merdeka Belajar yang dicanangkan pemerintah. Di mana sistem perkuliahan yang tak hanya di kampus, tapi juga di luar kampus.
Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi mengatakan, bahwa koridor dari kurikulum ini adalah riset dan development yang harus terdapat tindak lanjut. Partnership dengan berbagai pihak, baik itu perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri, serta para pelaku industri terus dijalin.
“Dalam realisasinya kami meng-hire praktisi yang bergerak di bidang usaha. Mahasiswa dibimbing oleh praktisi dunia usaha yang langsung terlibat. Kami juga punya dosen-dosen yang memiliki perusahaan-perusahaan,” paparnya.
Saat ini inventarisasi dilakukan oleh masing-masing fakultas. Yakni menghimpun dunia usaha apa saja sesuai dengan minat dari mahasiswanya. Selanjutnya, secara masif Unisma akan melakukan MoU dengan para penggerak di dunia industri. Lalu, Mou langsung ditindaklanjuti oleh program studi secara kongkrit.
Baca Juga : Sosok Kapolresta Malang Kota: Berjiwa Besar dan Siap Dikritik
“Kurikulum ini tidak membatasi masing-masing prodi seberapa banyak dunia usaha. Tetapi kampus tetap memilah-milah mana yang punya kredibilitas dan mahasiswa dalam praktiknya harus mendapatkan imajinasi. Sehingga lulus bisa mengembangkan inovasi dalam bekerja. Tidak lagi job seeker tapi bagaimana menciptakan lapangan kerja,” tuturnya.
Unisma juga telah mengimplementasikan delapan skema Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. Skema tersebut di antaranya program magang atau praktik industri, proyek di desa, pertukaran pelajar, penelitian atau riset, wirausaha, studi atau proyek independen, proyek kemanusiaan, dan mengajar di sekolah.
