TUBANTIMES - Penyebaran Covid-19 yang melanda penjuru negeri ini cukup membuat warga Tuban ketakutan. Karena itu, jika ada warga yang jatuh sakit, warga enggan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) seperti rumah sakit atau puskesmas. Mereka juga takut bakal di-covid-kan atau divonis positif Covid-19.
Seperti ungkapkan Ferid (35) asal Wanglukulon Senori Tuban yang merasa takut datang ke Faskes untuk berobat atau untuk mendapat perawatan. Pasalnya, kawatir di vonis terpapar covid-19.
Baca Juga : Pungut Tarif Pengunjung Kali Pahit tanpa Dasar, Pria Ini Diseret ke Polres Bondowoso
"Banyak tetangga yang hari ini jatuh sakit meriang, enggan bertandang ke puskesmas atau RS. Wedi dicovidkan /takut dicovidkan," ujarnya, Kamis (01/07/2021)
Dia juga menceritakan dalam pekan ini tetangga maupun sejumlah tempat terjadi tren banyaknya penduduk terserang meriang bersamaan dan silih bergantian dalam satu komplek atau dusun Desa. "Ya ini lagi trend sakit meriang massal tapi kebanyakan memilih beli obat ke apotek atau ke dokter praktek," imbuhnya.
Kekhawatiran dicovidkan juga dialami warga Desa Jatisari Senori, Satun (43) memilih mengobati kaki patahnya ke praktek pengobatan alternatif daripada harus di operasi stau dibawa ke rumah sakit.
"Kalau saya mending memilih berobat ke pengobatan alternatif mas. Sebab kalau ke puskesmas atau RS takut di-covid-kan," tutur Satun (43) kepada wartawan.
Senada di alami warga Senori, di tempat berbeda ketakutan juga dialami seorang warga asal Kecamatan Singgahan, Roni yang memilih berdiam diri di rumah, sembari mengobati badanya yang capek atau lemas dengan cara membeli obat-obatan langsung ke toko apotik.
Baca Juga : Video Bermesraan di Tempat Umum Kembali Bikin Heboh Warganet Tulungagung
"Langsung beli obat ke apotik daripada ke puskesmas khawatir ribet persyaratan kan masa - masa pandemi covid-19 seperti ini," ucapnya
Fenomena yang dialami warga perasaan belakangan ini, memang harus diakui sangat memprihatinkan. Pasalnya di tengah pandemi yang belum kelar, sejumlah faskes yang berada di pelosok pedesaan di kenal Masyarakat akan Pelayanan yang serba terbatas.
Sementara saat Jatim TIMES mencoba konfirmasi ke pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban perihal stigma atau fenomena Masyarakat takut berobat/rawat ke fasilitas kesehatan karena khawatir dicovidkan dan imbauan kesehatan terhadap warga di wilayah Kabupaten Tuban, Kepala Dinkes dr Bambang Priyo Utomo belum memberikan jawaban tertulisnya.