BANYUWANGITIMES - KMP Yunicee diduga bermasalah sejak awal berdasarkan keterangan Nyoman Suryawan, Warga Tabanan, salah seorang korban selamat musibah kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang tenggelam, Selasa (29/6/2021).
Menurut Nyoman, mulai awal dia menanyakan kepada Anak Buah Kapal (ABK) tentang keamanan kapal karena sudah ada 11 unit kendaraan bahkan untuk Colt Diesel yang masuk kapal 15 unit.
Baca Juga : Toko Sembako Di Pasar Baru Lumajang Terbakar
“Begitu kita udah naik kapal, airnya itu udah naik sampai Deck Car. ABK juga tanya ini gimana? Saya bertanya sama teman-teman juga gimana nih berani jalan?," ucapnya.
"Sebentar dulu tunggu saya mau tanyakan dulu ke kapten. Katanya berani jalan gitu,” lanjut Nyoman.
Selanjutnya, sesudah pertengahan perjalanan, kapal miring. “Sempat jadi dipindah mobil teman saya yang yang paling belakang. Jumlahnya betul pak 15 unit yang Colt Diesel saja kalau kendaraan lain saya nggak tahu,” ucapnya melanjutkan kisah detik-detik kapal akan tenggelam.
Dia menambahkan, misalnya saja semua 15 kendaraan sebelum miring pertama, ada temen namanya Hendra disuruh geser- geser. kemudian pas kondisi kapal sudah miringnya keras itu baru semua baru mengambil jaket yang ada.
Informasi yang berkembang di grup media sosial diduga telah terjadi pelanggaran administrasi oleh ASDP dalam memberikan Informasi jumlah penumpang dalam kecelakaan laut di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Baca Juga : Niken Korban Meninggal Dunia KMP Yunicee Dimakamkan
Versi awal yang diberikan sejumlah 57 penumpang yang terdiri dari 40 penumpang dan 17 ABK. Namun setelah didesak oleh pihak Basarnas akhirnya pihak managemen memberikan data yang benar yaitu 107 penumpang dan 29 ABK.
Hal ini menyiratkan adanya dugaan pihak managemen ASDP sengaja menutup-nutupi terkait hal tersebut.
Sampai berita ini ditulis, pihak Basarnas dan potensi yang lain masih melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban KMP Yunicee di sekitar pelabuhan Gilimanuk Bali.