INDONESIATIMES - Banyak sekali sejarah perjalanan Islam yang patut kita ketahui. Kisah ini terjadi pada masa kenabian Rasulullah SAW.
Kala itu, di suatu daerah hiduplah seorang penggembala kambing. Ia mengurus ratusan kambing dan domba.
Baca Juga : Pihak Supplier Bantah Tuduhan Bos The Nine House soal Monopoli Harga
Setiap pagi, pria itu membawa seluruh hewan ternak yang diamanati kepadanya ke padang rumput, dekat oasis. Namun pada suatu hari, gembala itu kecolongan.
Seekor serigala berhasil menerkam seekor domba yang lepas dari kerumunan. Ia lantas segera mengejar serigala dan menakut-nakutinya dengan ayunan tongkat.
Domba yang menjadi buruan serigala itu bertubuh gemuk, sehingga hewan karnivora ini kesulitan membawanya kabur. Sang gembala pun menarik paksa domba itu dari cengkeraman serigala.
"Wahai fulan, mengapa engkau begitu zalim? Allah telah menetapkan domba itu sebagai rezekiku untuk hari ini, mengapa engkau merebutnya dariku?" ujar serigala itu.
Betapa terkejutnya gembala itu saat mendengar serigala tersebut bertutur kata.
"Kamu... Bisa bicara!?" katanya takjub.
"Mengapa engkau melihatku terheran-heran? Harusnya engkau tahu, ada yang lebih mengherankan daripada seekor serigala bisa berbicara," kata serigala lagi.
"Apa itu?" tanya si gembala lagi.
"Di Madinah, ada seorang nabi dan rasul yang Allah utus untuk sekalian alam. Namun, banyak orang yang justru membangkang dan enggan beriman kepadanya. Nama nabi itu, Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam," papar serigala.
Lalu pada keesokan harinya, gembala itu bertekad pergi ke Madinah. Ini bertujuan untuk menjumpai langsung sosok yang diceritakan serigala tadi.
Baca Juga : Pemdes dan Warga Ngrejo Giat Jumat Bersih, Ini Tujuannya
Dalam perjalanan tersebut tentunya tidak mudah. Namun, si gembala menempuh perjalanan itu dengan penuh kesabaran.
Hingga akhirnya, ia sampailah di Madinah. Sesudah bertanya pada sejumlah warga setempat, gembala ini tiba di depan Masjid Nabawi.
Singkat cerita, ia lantas berhasil bertemu Nabi Muhammad SAW. Kepada beliau, ia menuturkan kisahnya hingga sampai di Madinah.
Rasulullah SAW membenarkan kisah gembala tersebut. Artinya, beliau tak heran jika ada seekor binatang yang terang-terangan menunjukkan rasa imannya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Lebih lanjut, hal tersebut ternyata termasuk tanda kian dekatnya Hari Akhir.
"Yang demikian itu adalah salah satu tanda kiamat," sabda beliau.
Kisah ini termaktub dalam hadis riwayat dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, serta Imam Ahmad. Pakar tafsir Ibnu Katsir menilai sanadnya sahih.