SUMENEPTIMES - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Peduli Masyarakat Sumenep (GPMS) melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Kamis (24/6/2021).
Mereka menuntut Disdik Sumenep segera mengambil sikap terhadap sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dari tenaga pendidik nakal yang bertugas di kepulauan.
Baca Juga : Kedapatan Pakai SS, Pria Asal Kepulauan Sumenep Diamankan Polisi
Sebab, dari temuan mahasiswa di Kepulauan Sumenep, terdapat ASN yang ditugaskan sebagai tenaga pendidik sering tidak masuk kelas alias bolos.
Atas temuan itu, Disdik dinilai gagal dalam memberikan pengawasan terhadap guru ASN. Utamanya dalam memaksimalkan pendidikan yang ada di Kota Keris.
"Sehingga, hal ini yang menjadikan pendidikan di kepulauan Sumenep tidak maksimal dan sedang tidak baik-baik saja," ucap korlap aksi, Andi Kholis.
Untuk itu, dirinya meminta agar Disdik Sumenep lebih memerhatikan anak didik yang ada di wilayah kepulauan. Peserta didik, kata dia, memiliki hak yang sama dengan anak didik di wilayah daratan.
"Pada dasarnya semua anak didik memiliki hak yang sama. Jangan biarkan para guru abai dalam bertugas sebagai pendidik di kepulauan," tegasnya.
Tidak hanya itu, Andi kembali menilai banyak kebijakan di Disdik Sumenep yang tidak sejalan dengan keinginan masyarakat. Bahkan justru berpihak pada petinggi Disdik sendiri.
"Disdik harus bisa menerjemahkan keinginan bupati dan wabup, dimana salah satu visi dan misinya adalah membangun kepulauan melalui pendidikan," urainya.
Baca Juga : Jelang Sekolah Tatap Muka, Kasus Kematian Anak Akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi Dunia
Menemui massa aksi, Plt. Kepala Disdik Sumenep, Moh. Iksan mengaku bahwa pendidikan di Sumenep, sejak bulan Maret hingga sekarang dalam masa pandemi Covid-19.
Sehingga, kata Iksan, pembelajaran bagi peserta didik dilakukan secara daring. Dalam prosesnya diakui memang ada kendala, utamanya di wilayah kepulauan.
"Saya akui memang ada kendala jaringan untuk pembelajaran sistem daring bagi siswa yang ada di kepulauan," aku dia.
Perihal temuan mahasiswa soal adanya tenaga pendidik nakal, Iksan mempersilakan untuk dilaporkan dengan identitas dan bukti sesuai fakta di lapangan.
"Jika ada guru yang tidak aktif, silakan sampaikan ke kami. Aksi ini juga bagian dari kepedulian masyarakat," tukasnya.