TULUNGAGUNGTIMES - Kebijakan lockdown yang diambil pemerintah Malaysia, membuat para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terancam kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Dengan berbagai cara, TKI asal Tulungagung yang sudah berhenti total bekerja karena kebijakan itu akhirnya meminta bantuan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur.
"Kita minta bantuan teman Kubes BMI untuk diteruskan ke KBRI, Alhamdulillah sudah datang bantuan itu," kata Kohari (50) TKI asal Tulungagung yang berada di Malaysia.
Baca Juga : Pemkot Malang Beberkan Langkah Menuju Kota Ramah Lansia
Bantuan yang diterima Kohari dan beberapa temannya berupa paket berisi beras 5 kilogram, minyak goreng dan mie instan serta yang lainnya.
"Walau tidak seberapa tapi sangat membantu disaat begini dan dari Kubes BMI juga hadir menyerahkan bantuan langsung ke lokasi TKI tinggal," ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Aris Munandar dari Kumpulan Buruh Migran Indonesia (Kubes BMI) mengatakan bahwa sesuai data yang masuk, pihaknya telah meminta ke KBRI sebanyak 780 paket. Namun, yang sudah diberikan melalui Kubes BMI untuk di salurkan ke TKI yang terkena aturan Lockdown hingga saat ini baru sekitar 200 paket.
"Kami sudah mintakan ke KBRI dengan jumlah 780 paket, tapi baru dapat 200 an," kata Aris, saat dikonfirmasi Rabu (22/06/2021).
Untuk kekurangannya, Kubes BMI akan menggalang upaya dengan cara urunan atau penggalangan dana.
"Kami mempunyai inisiatif menggalang dana secara pribadi dengan team Kubes BMI untuk menyalurkan sumbangan," jelasnya.
Ia lantas menunjukkan jika sudah ada bantuan hasil donasi para anggota Kubes BMI yang disalurkan ke para TKI di berbagai daerah.
Baca Juga : Pasca Anggota DPRD Positif Covid, PMI Jember Semprot Kantor Wartawan dengan Disinfektan
"Kalau anggaran dalam kotak (kardus) itu saya kurang tau, sebab kami tidak membukanya. Namun, (bantuan) yang dalam plastik itu dari kami sendiri dengan anggaran 35 ringgit Malaysia sepaket," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemberlakuan lockdown sendiri disebut sejak tanggal 04 hingga 14 Juni 2021 ini dan oleh pemerintah Malaysia diumumkan penambahan hingga tanggal 28 Juni 2021.
Para TKI yang bekerja di berbagai sektor hanya duduk diam di rumah. Sementara yang tidak punya sewa rumah tidak bisa kemana-mana.
Gaji dari pihak majikan banyak yang belum dibayar. Sementara, pihak kantin di bangunan hanya bisa suplay bahan makanan dalam jumlah sedikit karena para pekerja belum bayar.
Seperti halnya di Indonesia, suasana lockdown juga diberlakukan operasi yustisi. Bagi pelanggar, petugas memberikan saksi berupa denda dengan jumlah yang tidak sedikit.