JEMBERTIMES - Kondisi jalan rusak di beberapa desa hingga kecamatan di Kabupaten Jember masih banyak ditemui. Salah satunya di jalan raya jurusan Semboro ke Umbulsari. Bahkan, jalan rusak ini sudah menelan korban hingga meninggal dunia.
Indarwati, warga Dusun Misbar, Desa Umbulrejo, Umbulsari, Jember meninggal setelah terperosok lubang di jalan pada Sabtu (19/6/2021). Dia merupakan tenaga medis di Puskesmas Semboro.
Baca Juga : Yamaha Rilis Motor Hybrid Bergaya Retro Layaknya Vespa, Ini Sederet Fitur Canggihnya
Kronologi kasus kecelakaan itu bermula saat Indarwati hendak pulang dari bekerja. Saat itu, dia melaju dari arah utara. Ketika tiba dilokasi kejadian, tepatnya di Dusun Semboro Kidul, korban terperosok di lubang jalan raya jurusan Umbulsari.
Akibatnya, dia mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, luka yang cukup serius membuat banyak darah yang keluar dari hidung dan telinga, membuat nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Dia meninggal saat mendapat perawatan di RS. dr. Soebandi.
"Iya mas, kemarin (Sabtu) memang ada kecelakaan, korban terperosok lubang yang ada di jalan, korban sempat dibawa ke rumah sakit, tapi tidak bisa diselamatkan nyawanya," kata Jono warga sekitar lokasi kejadian yang ikut menolong korban.
Jono menambahkan, kondisi lubang di jalan raya yang menghubungkan Semboro dengan Umbulsari memang cukup parah. Bahkan sudah beberapa kali warga melakukan penambalan secara swadaya, tapi tidak bisa bertahan lama.
"Memang kondisi jalan sangat rusak mas, beberapa waktu yang lalu, ada juga kecelakaan, tapi gak parah, sehingga untuk mengurangi angka kecelakaan, warga berinisiatif menambal lubang dengan semen dan tanah," jelas Jono.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Andi Wibowo, Seniman yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian. Menurutnya, kondisi jalan rusak jurusan Semboro menuju Umbulsari ini sudah lama tidak ada perbaikan, sehingga warga inisiatif menambal ala kadarnya.
Baca Juga : Pertama di Jatim, Kota Malang Miliki Aplikasi Pendeteksi Penyakit Hewan
"Sudah lama jalan di sini dibiarkan rusak, sehingga warga menambal dengan material ala kadarnya, sedangkan kendaraan yang lewat cukup banyak, terlebih saat musim giling tebu seperti sekarang, material yang dibuat menutup lubang, cepat terkelupas, sehingga jalan kembali rusak," ujar Andi.
Andi berharap, agar pemerintah bisa segera memperbaiki jalan yang rusak, terlebih jalan tersebut sangat vital karena menghubungkan dua kecamatan.
Sedangkan untuk menghindari adanya korban susulan, kini lubang tersebut oleh warga tidak hanya ditutup dengan tanah, tapi juga di pasangi bambu sebagai rambu untuk pengendara jalan.