TULUNGAGUNGTIMES - Selama ini, hewan peliharaan yang dikenal setia kepada tuan atau orang yang merawatnya adalah anjing. Namun, selain anjing hewan peliharaan jenis kucing juga tak kalah setia dan mengingat pemilik atau orang yang merawatnya dengan sangat baik.
Kisah itu bisa diketahui dari keberadaan seekor kucing setia di Tulungagung yang telah hilang karena diduga dicuri orang selama setahun. Namun setelah setahun hilang, si kucing keluarga ini akhirnya bisa bertemu kembali dengan sang tuan.
Baca Juga : Toxic Relationship
Kisah ini dibagikan oleh akun Timour Taman Organik pada Jumat (18/06/2021). Dituliskan dalam akun Facebook miliknya, ia mempunyai kucing keluarga yang sungguh setia.
"Setelah satu tahun lebih hilang karena dicuri dan dimasukkan karung sebagaimana saksi mata (ketahui), tuan putrimu berminggu-minggu dilanda kesedihan," tulis Timour yang menjelaskan bahwa tuan putri yang dimaksud adalah si buah hatinya yang selama ini merawat kucing yang biasa dipanggil Loose itu.
Lanjut Timour, saking sedihnya anaknya harus pergi ke Pondok Pesantren untuk belajar dan mengobati hatinya karena ditinggal Loose yang entah siapa yang mencurinya. "Hingga sudah terobati kesedihan itu setelah masuk pondok pesantren," ujarnya.
Tak disangka, setahun setelah kepergian si kucing dan saat anaknya liburan dari pondok pesantren, tiba-tiba Loose datang ke rumah.
"Tepat satu tahun hilangmu dan ketika tuan putrimu libur dan kembali dari Pondok Pesantren, malam itu kau mengeong-ngeong dan mencakar-cakar pintu rumah," ungkapnya.
Loose si kucing hitam kesayangan keluarga itu telat pulang atau melarikan diri dari pencuri yang membawanya pergi, setahun lalu. "Kau kembali pulang, tentunya dengan pelarian," jelasnya.
Bagaikan kado indah liburan, Loose yang telah hilang itu datang saat putri Timour dirumah. Timour pun menggambarkan kebahagiaan putrinya itu dengan lugas dalam tulisan berikutnya.
"Betapa senang saat itu tuan putrimu, dikau (Loose) diikat supaya tidak pergi jauh, sebab watak kucing jawa yang kuat pada dirimu," kenang Timour mengingat saat kucing Jawa peliharaannya kembali kerumah.
Dengan mengikat kucing keluarga ini, Timour menegaskan bukan ingin membatasi kemerdekaan makhluk peliharaannya itu. Namun, ia menegaskan jika hal yang dilakukan semata-mata agar Loose tidak dicuri dan memakan racun tikus yang sering digunakan warga sekitar.
"Hal yang lebih penting adalah terhindar dari kebiasaan buruk warga kampung yang gegabah sering menggunakan racun untuk perangkap dan membunuh tikus, padahal korbannya adalah sering kucing-kucing lokal," jelasnya.
Baca Juga : Menko Airlangga Hartarto Ternyata Keturunan Trah Mangkunegara
Dugaan itu ternyata terjadi, Jumat (18/06/2021) Loose harus pergi selamanya. "Hari ini akhir kehidupanmu. Setelah terlepas kau pulang dengan muntah-muntah dan kejang. Sedih, kau tak tertolong," paparnya.
Ia pun merasa sedih, apalagi putrinya yang sudah kembali ke Pondok pesantren akan sangat terpukul mendengar kabar jika Loose telah pergi karena keracunan. "Bagaimana kita (sekeluarga nanti) cerita kepada tuan putrimu yang sudah kembali ke pondok pesantren," imbuhnya.
Sebagai pemilik Kucing, Timour memberikan pesan pada pembaca statusnya agar tidak menggunakan racun untuk memberantas tikus yang mengganggu tanaman dan pekarangan rumah.
"Pesan kami bahwa menyelesaikan tikus perumahan jangan menggunakan perangkap racun, sebab demikian tidak menyelesaikan masalah, karena korban nya adalah musuh alaminya yaitu kucing-kucing lokal," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Timour yang merupakan warga Desa Pojok RT 1 RW:01 Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung ini mempersilakan kisah kucing keluarga yang setia dalam statusnya itu di tulis kisahnya.
Di akhir tulisannya, Loose dikubur di lahan yang juga merupakan pemakaman kucing keluarga yang telah mati sebelumnya.
Di Jumat mubarok ini, kucing kami tercinta dikubur di lahan di mana para pendahulunya dikubur. Ini adalah kucing kami dari generasi ke generasi," pungkasnya.