INDONESIATIMES - Kebakaran kilang minyak milik PT Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah terjadi pada Jumat (11/6/2021). Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Kilang Balongan, Jawa barat pada Senin (29/3/2021) lalu.
Muncul dugaan jika kebakaran kilang minyak tersebut memang disengaja.
Baca Juga : Makin Panas, Israel Kembali Gempur Gaza dengan Bombardir Jet TempurĀ
"Saya kira segala sesuatunya mungkin saja terjadi. Makanya saya sampaikan harus ada audit investigatif atas kejadian ini," ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan.
Berikut 3 fakta kejanggalan kebakaran kilang Pertamina:
1. Ada dugaan disengaja
Menurut Mamit pihak berwajiblah yang paling bisa mengetahui hal tersebut. Ia menyebut jika ada unsur kesengajaan maka bisa ditindaklanjuti ke hal yang lebih tinggi lagi.
Tak cuma Mamit, dugaan unsur kesengajaan kebakaran kilang Pertamina khususnya di Balongan juga datang dari Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi.
"Balongan itu yang kebakar kan kilangnya. Dengan terbakar kilang itu maka produksi BBM di Kilang Balongan itu kan pasti terhenti, sementara pasokannya itu kan harus tetap dipasok, sehingga tidak ada jalan lain adalah impor," ujar Fahmy.
Dengan demikian pemburu rente bisa mengambil keuntungan dari impor yang dilakukan oleh Pertamina. Atas dasar itulah, Fahmy menduga kebakaran Kilang Balongan disengaja.
"Kalau melihat Kilang Balongan, saya menduga sebagai akademisi ada hipotesisnya, ada kemungkinan memang unsur kesengajaan agar pasokan BBM tadi dipenuhi dari impor," jelasnya.
2. Penangkal petir dipertanyakan
Fahmu melanjutkan jika kebakaran 2 kali berturut-turut pada kilang milik pertamina ini mengindikasikan sistem pengamanan di kilang Pertamina sangat rentan.
"Kalau hanya sekedar terkena petir saya kira sangat naif ya. Masak cuma kena petir kemudian kebakaran," tutur Fahmy.
Ia lantas melanjutkan, mestinya sistem pengamanan tersebut ada penangkalnya, sehingga jika ada petir dan lain sebagainya bisa teratasi.
Baca Juga : Polemik Perbaikan Jalan di Perum Permata Regency 1 Disoal, Pihak Kepala Dusun Angkat Bicara
"Tetapi ternyata tidak, dua kali itu terkena petir juga. Sekali lagi bahwa sistem pengamanan ini sangat rentan," kata dia.
Di sisi lain, Mamit mendorong agar dilakukan audit investigatif atas kejadian tersebut, terutama untuk semua peralatan keamanan di kilang-kilang milik Pertamina.
"Utamanya adalah terkait dengan penangkal petir karena kita tahu bahwa alasan yang selalu keluar adalah terkait dengan adanya sambaran petir saat terjadinya kebakaran," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Mamit, perlu dicek kembali apakah penangkal petirnya bisa bekerja dengan baik, dan apakah jumlahnya sudah memadai dengan luasan area kilang yang ada.
Sehingga bisa bekerja secara optimal jika memang penyebab kebakaran adalah petir.
3. Ahok minta penanggung jawab dipecat
Terkait peristiwa ini, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok meminta agar pihak yang bertanggung jawab untuk dipecat.
"Iya (saya menyarankan dilakukan pemecatan)," kata Ahok.
Ahok menjelaskan sudah menyampaikan usulan pemecatan ini ke Dirut Pertamina Nicke Widyawati. Lebih lanjutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyerahkan ke direksi.
"Sudah sampaikan ke dirut. Silahkan ke manajemen karena yang eksekusi di direksi bukan Dekom (dewan komisaris)," cetusnya.