free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Tak Ingin Terus Jadi Momok Siswa SD, di Tulungagung Dibangun Kampung Matematika

Penulis : Muhamad Muhsin Sururi - Editor : A Yahya

15 - Jun - 2021, 00:01

Placeholder
Kepala Desa Sobontoro Sodik Afandi saat dilokasi Kampung Matematika. (Foto: Istimewa)

TULUNGAGUNGTIMES - Mata pelajaran Matematika sering kali masih menjadi pelajaran yang menakutkan bagi anak-anak khususnya siswa Sekolah Dasar (SD). Untuk mengubah kesan tersebut, dari benci menjadi senang Matematika, Pemerintah Desa Sobontoro Kecamatan Boyolangu mengubah satu wilayah Desanya menjadi sebuah Kampung Matematika.

Kampung Matematika itu sendiri, terwujud dari semua infrastruktur pada wilayah Dusun Prayan RT.008/RW.003 bercorak matematika, mulai dari tembok-tembok yang bergambar rumus. Jalan paving dengan penjumlahan hingga permainan tradisional dengan angka-angka perkalian dan pembagian.

Baca Juga : Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga Melalui UPPKA, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Gelar Sosialisasi

"Kita buatkan fasilitas umum, khusus mata pelajaran matematika," kata Kepala Desa Sobontoro Sodik Afandi, Senin (14/06/2021).

Dijelaskan, kampung matematika dibangun dengan alasan karena pelajaran matematika selama ini menjadi momok (sesuatu yang menakutkan) bagi anak-anak SD ketika di sekolah. Untuk itu, pemerintah desa ingin mengubah mindset (pola pikir) yang selama ini berkembang di masyarakat dengan membuat fasilitas umum khusus mata pelajaran matematika atau kampung matematika. "Ini bertujuan agar matematika tidak menjadi momok lagi bagi anak-anak SD," jelasnya.

Selain itu, kampung matematika berfungsi untuk membiasakan anak-anak agar terbiasa dengan matematika dalam setiap aktivitasnya mulai dari bermain hingga aktivitas sosial yang lain.

Menurut Sodik, jika anak-anak sudah terbiasa dengan matematika, maka lama kelamaan akan suka dan tidak takut lagi dengan matematika. Pembiasaan, lanjutnya, dilakukan dengan pembelajaran melalui kegiatan antara lain dengan gedrik (salah satu permainan tradisional) yang disesuaikan dengan pembelajaran perhitungan.

Baca Juga : Diknas Kabupaten Jember Apresiasi Guru Madrasah Manfaatkan Pandemi Covid dengan Karya Tulis

"Ada juga kegiatan menanam yang hasilnya nanti dihitung untuk belajar penjumlahan dan pengurangan. Intinya disediakan area untuk belajar matematika," tegas Sodik.

Untuk diketahui, Kampung Matematika Desa Sobontoro sudah berjalan lebih dari 1 tahun, dan itu yang menjadikan salah satu alasan Desa Sobontoro ditunjuk untuk mewakili perlombaan Tim Penggerak PKK tingkat Provinsi dan Nasional.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhamad Muhsin Sururi

Editor

A Yahya