free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Dolanan Sethek Ini Dulu Populer di Tulungagung, Begini Cara Mainnya

Penulis : Anang Basso - Editor : Moch. R. Abdul Fatah

13 - Jun - 2021, 05:07

Placeholder
Permainan sethek yang dulu pernah populer di Tulungagung. (Foto : Anang Basso/ulungagung TIMES)

TULUNGAGUNGTIMES - Selain panco, adu tangan yang dikenal di Tulungagung dengan istilah sethek atau sathakan ini pernah populer di zamannya. Anak-anak terutama laki-laki saat bermain bersama baik di sekolah atau di lingkungan rumahnya sering memainkan adu ujung lekukan jari tengah ini.

"Di tahun 80 hingga 90 an, anak-anak sering bermain. Meski sakit, jika menang akan sangat merasa bangga," kata Eko (44) yang masih ingat betul betmain sethek ini.

Baca Juga : Anggota DPRD Kota Malang Optimistis Pelaku Usaha Dapat Memanfaatkan Dunia Online

Dengan melipat empat jari mulai kelingking hingga telunjuk, tangan ditaruh di atas meja atau lantai. Kemudian, ujung tekukan jari tengah disiapkan untuk saling sodok dengan lawan main.

"Majunya itu pelan, tidak ditekan keras. Lama-lama akan merasa sakit dan terus sakit. Tinggal kuat yang mana," ujarnya.

Pengakuan Purwanto (59) juga sama. Sethek yang populer di masanya sebagai pembuktian di luar perkelahian.b"Yang menang akan sangat bangga, merasa dia lelaki yang kuat tanpa perkelahian," ungkapnya.

Akibat sethek ini, bagi yang sering melakukan, akan terjadi luka di ujung lekukan tangan. Namun, jika sembuh akan terasa tebal atau istilah Jawa-nya kapalan. 

"Jika dah sering sethek, tangan jadi ngapal (tebal) dan biasanya jadi menangan. Selain semakin tebal digunakan bertanding sudah tidak begitu sakit," paparnya. 

Masing-masing anak saat bermain sethek punya suporter masing-masing. Namun, kata Purwanto, jika kalah tidak ada rasa dendam atau main keroyokan. 

Baca Juga : Kunjungi BLK-LN PT CKS, Wali Kota Sutiaji sebut Perlakuan Masih Wajar

"Anak-anak dulu itu sportif menurut saya. Jika kalah ya sudah, tetap berkumpul dan bermain bersama," ujarnya. 

Selain sethek, dolanan atau mainan lain yang lazim di saat itu di antaranya cirak atau bermain kelereng, kekehan atau gangsing, loncat karet, bethengan, kobak sodor hingga kobak sikep. 

Namun, permainan yang seru dan tempat berkumpulnya anak-anak ini dari waktu ke waktu mulai tidak diminati karena dikalahkan dengan game berbasis teknologi atau online.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Moch. R. Abdul Fatah