MALANGTIMES - Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, Agus Sudibyo menyebutkan hasil penelitian, saat ini peran media mainstream kalah dengan media sosial.
Indikator kekalahan itu di antaranya adalah serapan belanja iklan saat ini mulai 75 hingga 80 persen dikuasai oleh media sosial. “Sisanya masuk ke media mainstream, seperti radio, televisi, online, dan cetak,” ungkap Agus saat memberikan materi dalam kegiatan sosialisasi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang, Rabu (9/6/2021).
Baca Juga : Optimalkan Penanganan Covid-19, Bupati Blitar Pimpin Apel Siaga 3 Pilar
Oleh karena itu, Agus berpesan kepada wartawan agar tidak menjadi followers atau pengikut media sosial yang saat ini sangat masif. Dengan artian tidak menyajikan berita yang tolak ukurnya viral di media sosial.
“Jangan hanya mempertimbangkan clickbait, tapi harus berdasarkan fakta dan berimbang,” ujarnya.
Dengan itu, kedepan Dewan Pers juga akan mengatur informasi yang masuk di media sosial. Karena pihaknya menilai media sosial bukan hanya perusahaan teknologi, tapi juga perusahaan informasi.
“Aturannya saat ini sedang kami godok di internal Dewan Pers,” kata dia.
Baca Juga : Cegah Korupsi, Wali Kota Madiun Maidi Minta Pejabat Taati KPK
Selain itu, menanggapi perkataan Wakil Bupati (Wabup) Didik Gatot Subroto di mana pihaknya siap menerima kritik membangun. Agus menjelaskan bahwa para jurnalis harus tetap proporsional dalam membuat produk berita yang membangun pemerintah daerah.
“Nah, Dewan Pers fungsinya membina dan mengawasi tugas para jurnalis. Media dibolehkan mengkritik, akan tetapi harus tetap proposional,” pungkasnya.