free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pilkades Serentak Ditengarai Pemicu Meledaknya Covid-19 di Bangkalan

Penulis : Imam Faikli - Editor : A Yahya

08 - Jun - 2021, 03:08

Placeholder
Tampak tumpukan kendaraan di Suramadu sisi Surabaya saat dilakukan penyekatan da tes swab antigen akibat lonjakan COVID-19 di Kabupaten Bangkalan (Foto: Imam JatimTIMES)

BANGKALANTIMES - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2021, disebut pemicu meledaknya kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bangkalan. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Abdurahman Tohir, ketua Pusat Kajian Analisis Informasi Strategis (PAKIS) Kabupaten Bangkalan.

Hal itu dikarenakan Pilkades mengundang banyak massa untuk hadir ke tempat pemungutan suara (TPS). "Adat di Madura ketika Pilkades para perantau berbondong-bondong untuk pulang kampung halaman agar bisa mencoblos Kepala Desa pilihannya," ujar Abdurahman kepada sejumlah awak media, Senin (7/6/2021).

Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19, Water Canon Polres Pamekasan Kembali Semprotkan Disinfektan

Apalagi, momen pilkades yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2021 lalu itu berdekatan pada hari raya Idul Fitri. Sehingga masyarakat sekalian pulang kampung untuk berlebaran serta untuk menyumbang suaranya di Pilkades serentak di kampung halamannya.

"Salah satu penyebab terciptanya klaster pilkades akibat lemahnya penelusuran kontak yang dilakukan di tengah perhelatan pesta demokrasi yang memicu kerumunan massa. Karena yang namanya Pilkades para pendukung calon Bacakades pasti luar biasa. Di Bangkalan dinilai Pilkades itu masyarakat sangat antusias bagi pemilihnya," tuturnya.

Selain itu, menurut prediksinya, terjadinya klaster Pilkades itu bukan hanya terjadi di pemungutan suara saja, melainkan juga mulai terjadi pada tahapan sebelumnya, seperti pada saat deklarasi, pendaftaran maupun kampanye yang menyebabkan kerumunan massa.

"Pilkades kan ada prosesnya, bukan hanya waktu pencoblosan saja. Tracing dari tim gugus sepertinya kurang maksimal. Jadi baru terasa saat ini jika kasus Covid-19 di Bangkalan itu melonjak drastis," jelas dia. 

Meskipun, sepanjang pilkades, pihaknya tidak menemukan peristiwa penularan atau jatuhnya korban di tahapan pilkades, seperti kampanye, pemungutan atau perhitungan suara. "Jadi minim pemberitaan soal klaster Pilkades. Fokus stake holder di Bangkalan saat itu hanya pada Pilkades. Jadi mungkin saat ini meledaknya kemungkinan besar bagian dari cluster Pilkades sebulan lalu," kata dia menjelaskan. 

Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar penanganan pandemi COVID-19 ini segera diatasi dengan baik, agar kasusnya tidak terus bertambah. "Kalau banyak pasien terlantar itu sangat kasihan, ya semoga kita selalu diberikan kesehatan dan keselamatan khususnya bagi warga Bangkalan, untuk itu, kami mengajak masyarakat Bangkalan agar terus menaati Prokes yang ada," ucapnya memberi pesan.

Untuk diketahui, pada awal Mei, Kabupaten Bangkalan menggelar Pilkades serentak. Pesta rakyat tingkat desa ini digelar 120 Desa yang tersebar di 18 kecamatan. 

Baca Juga : DPC PDI Perjuangan Lumajang, Bersama Lima Kabupaten di Tapal Kuda Gelar Rakercab

Sementara itu, Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Agus Zain menyebutkan, saat ini jumlah kasus aktif di Bangkalan per 6 Juni 2021, berada di angka 139 kasus. Sebanyak 88 di antaranya dirawat di rumah sakit, sementara 51 lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan Satgas Covid-19 lingkup RT/RW.

"Masyarakat mulai abai 3M. Jadi sebelum lebaran kasus kita sangat melandai bahkan hanya 5 orang yang positif. Tetapi 14 hari setelah lebaran baru ketahuan meningkatnya," ujar Agus.

Diketahui Kabupaten Bangkalan dalam beberapa hari terakhir sempat menjadi sorotan lantaran peningkatan kasus Covid-19 mengakibatkan pelayanan IGD RSUD setempat ditutup untuk sementara sejak Sabtu (5/6) lalu, menyusul kematian dua tenaga kesehatan di RSUD tersebut, yakni seorang dokter dan bidan.

Tetapi pada minggu (6/6/2021) IGD RSUD Syamrabu Bangkalan kembali dibuka. Buntut lain dari peningkatan kasus COVID-19 di Bangkalan yakni terjadi penyekatan di Jembatan Suramadu yang merupakan penghubung Pulau Madura dan Surabaya. Petugas melakukan tes deteksi Covid-19 kepada pengendara yang hendak menyeberang ke Surabaya. Hingga Minggu (6/6) pukul 19.09 WIB, petugas mendapati 70 pengendara positif Covid-19.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imam Faikli

Editor

A Yahya