INDONESIATIMES - Karya-karya busana kini semakin inovatif dan antimainstream. Para desainer rupanya tengah berlomba-lomba menghasilkan karya sekaligus berkampanye cinta lingkungan. Yakni, dengan menggunakan bahan daur ulang untuk diubah menjadi busana yang menarik. Salah satunya serbet yang biasa ditemui di dapur nih.
Bagaimana jadinya, serbet yang biasa dipakai untuk lap kini justru berubah menjadi busana-busana kekinian?
Baca Juga : Sosok Super Hero Baru "America Chavez" Bakal Muncul di Sekuel Doctor Strange 2?
Seorang desainer berbasis di California, Amerika Serikat, Selina Sanders yang membuatnya. Dia memanfaatkan serbet bekas aneka motif untuk dijadikan produk busana seperti baju atasan, hingga dress.
Dilansir dari berbagai sumber, Sanders memulai terpikirkan membuat busana daur ulang saat menemukan tagar dari seorang influencer, Beth Jones, yang mendorong orang-orang berdandan hanya untuk diri mereka sendiri.
Melalui tagar #alwaysplaydressup, Sanders melihat sekelompok orang yang tidak hanya mengunggah busana menawan, tapi juga menciptakan sesuatu untuk mereka sendiri. Karena itulah, ia pun terinspirasi membuat busana dari serbet. Karya pertamanya berupa, kemeja.
"Saya punya seikat serbet bermotif bunga, jadi saya mengambil satu dengan motif bunga indah di atasnya, dan memasangkannya dengan selimut vintage dari tahun 90-an," katanya.
Dengan kreasi yang dibuatnya itu, ia posting dan menuliskan #alwaysplaydressup. Rupanya, karya dia diunggah ulang oleh Jones, dan tak sedikit dari yang melihatnya langsung jatuh hati pada karyanya.
Setahun kemudian, Sanders mengkhususkan diri mengubah serbet, selimut, dan taplak meja jadi atasan beraksen balloon sleeve, kemeja berkancing, dan gaun bergaya vintage. Karya-karyanya pun laris manis, bahkan sempat dibeli secara cepat oleh salah satu pengikut Instagram-nya.
Baca Juga : Deretan Outfit Ideas for Summer Buat yang Berhijab, Fresh dan Modis Abis
Bisa dibilang, produk yang dibuatnya limited edition. Karena, setiap karya hanya ada satu model saja. Dengan estetika unik dan bahan non konvensional, kreasinya tentu layak mendapat untuk jadi koleksi di lemari pakaian fashionista.
Meski begitu, jika ada yang memesan dengan sangat unik, Sanders nembuka diri untuk klien agar dapat mengiriminya tekstil bekas milik mereka, dan ia akan menggabungkannya dengan stok kain vintage miliknya.
"Saya seorang kolektor tekstil vintage, terutama apapun yang digerakkan oleh printed atau selimut," ungkapnya.
