MALANGTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang telah melaunching aplikasi PADU (Pusat Aplikasi dan Data Utama), Selasa (25/5/2021) kemarin.
Aplikasi terintegrasi tersebut memudahkan untuk akses berbagai aplikasi dengan hanya login satu aplikasi saja. UIN Maliki Malang bahkan juga memberikan kesempatan untuk kampus lain yang ingin mengunakan aplikasi tersebut.
Baca Juga : Hikma Mahasiswi Jogja Sabet Juara 1 Berkat Gugah Kenangan dengan Kuliner
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Abdul Haris MAg menjelaskan, jika UIN Maliki Malang tidak pelit dalam berbagi sesuatu hal yang bermanfaat. Aplikasi yang buat UIN Maliki Malang ini tentunya dipersilahkan juga bagi perguruan tinggi lain yang ingin mengaplikasikan.
"Tentu kita akan berbagi. UIN Maliki Malang selalu terbuka untuk perguruan tinggi lain," terangnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, dalam upaya pengembangan pendidikan, menurutnya, tidaklah hanya memikirkan diri sendiri untuk unggul. Harus perlu juga saling berbagi untuk bisa maju bersama demi kemajuan bangsa dan negara.
"Jadi jangan hanya ingin unggul diri sendiri saja, tapi kita juga punya tugas dalam membangun bangsa dan negara ini menjadi lebih maju. Kita akan berbagi pada siapapun, bukan hanya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) saja," jelasnya.
Lalu mengenai perguruan tinggi lain yang memang ingin menerapkan aplikasi tersebut, tentunya terdapat mekanisme dan harus sesuai prosedur. Sebab, aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang dibuat oleh UIN Maliki Malang.
"Hak patennya kan di UIN, tentunya harus sesuai prosedur," bebernya.
Baca Juga : SMPN 3 Tulungagung Masuk Lembaga Pendidikan Bebas Korupsi, Tolak Titipan saat PPDB
Menurut Prof Haris, sapaan akrabnya, dengan berbagi, selain mendapatkan pahala berlimpah, tentunya akan mendapatkan balasan yang lebih baik lagi dari apa yang telah dibagi. Karena itulah pihaknya juga menekankan kepada seluruh jajaran untuk tak pelit berbagai ilmu.
Sementara itu, dijelaskannya jika aplikasi PADU sejatinya telah ada sejak 1,5 tahun yang lalu. Namun dalam proses berjalannya waktu, aplikasi tersebut terus dikembangkan sampai akhir saat ini secara resmi telah dilaunching.
"(Launching) Kita menunggu keyakinan ini betul-betul bisa dipertanggungjawabkan dan bisa digunakan secara efisien dan efektif," pungkasnya.