MALANGTIMES - Inovasi mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini nampaknya bisa menjadi solusi untuk rumah yang aman saat terjadi peristiwa gempa. Dalam inovasi yang dibuat, enam mahasiswa ITN yang terbagi dalam dua tim ini membuat prototipe rumah dengan struktur tahan gempa.
Felix Christoper S dari tim Exo, menjelaskan, jika konsep dari rumah tersebut menggunakan material kayu balsa. Desain prototipe tersebut dibuat dengan skala kecil berbentuk maket dengan menggunakan tiga jenis bracing sehingga lebih.
Baca Juga : Angkat Sosok Pembuat Batik Karangploso, Mahasiswa UMM Juarai Lomba Ideation Nasional
"Dilapangan biasanya hanya satu, tapi disini tiga bracing. Bracing ini pengaku yang memberikan stabilitas kekuatan dari bangunan tetap stabil ketika diberi beban," terang mahasiswa semester akhir jurusan Teknik Sipil ini.
Penggunaan kayu sendiri, dalam prototipe pembuatan struktur rumah tahan gempa menurutnya memang dirasa lebih efektif. Sebab daya tahan getaran yang bisa terima kayu lebih baik dibandingkan beton ataupun baja.
"Dalam perancangan kita juga menggunakan program teknik sipil seperti Sub 2000, kemudian program E Tabs, dan ada juga starpro. Setelah dari program bantu kita analisa aman, langsung kita aplikasikan ke bangunan maket dan kemudian di uji tingkat ketahanan akan getaran gempa," bebernya.
Bahan kayu Balsa ini memang lebih efektif jika diterapkan dalam bentuk bangunan asli. Dari segi biaya, menurutnya juga akan lebih efisien lantaran tidak banyak menggunakan material tambahan lainnya.
Sementara itu, Rexi Bara, dari tim Spectra menjelaskan, jika dalam maket yang ia buat bersama tim menggunakan metode Strong Coloumn Weak Beam (SCWB). Pada sistem ini, sistem rangka pemikul momen khusus. Pada sistem ini, kolom-kolom direncanakan lebih kuat dari pada baloknya dan sendi plastis direncanakan berada pada balok.
"Kemudian kami juga mengunakan struktur di bawah itu berat semakin ke atas semakin ringan. Dan ternyata itu berhasil, sebelumnya kami tidak pernah sampai tahap 4 untuk pengujian," jelasnya.
Sementara itu, dua tim ini dengan inovasi rumah tahan gempa itu, mengikuti ajang Earthquake Resistant Design Competition (ERDC) 2021 secara virtual, Sabtu (22/5/2021).
Kompetisi bertajuk Overcome the Certain Uncertainty ini digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UK Petra (Himasitra).
Baca Juga : Klaster Permukiman Lowokdoro Kota Malang: 10 Orang Positif Covid-19, 1 Orang Meninggal Dunia
Hasilnya, dari tiga tim ITN Malang yang turun, tim Exo yang terdiri dari Felix Christopher, Nur Yani, dan Riska Nanada Sintya Dewi menjadi juara ketiga dan Spectra yang terdiri dari Rexi Bara, Vandrew Prananda M dan Yuda Arya Pangestu, menjadi urutan juara keempat.
Juara yang diraih dua tim itu setelah maket struktur bangunan tahan gempa dua tim itu mampu bertahan dalam empat uji getaran. Pengujian dengan 4 frekuensi yang berbeda-beda maupun lama waktu yang berbeda.
"Kalau kami hanya kalah pada presentasi, dibandingkan dengan Exo. Karena saat ditanya pas prestasi sedikit kebingungan. Tapi ini menjadi pengalaman kami untuk kedepannya memperbaiki kesalahan saat ini," tambah Rexi.
Dalam pembuatan maket saat kompetisi ERDC, para peserta diberikan waktu delapan jam sebelum kemudian melakukan presentasi dan setelah itu kemudian dilakukan penggetaranatau pengujian