MALANGTIMES - Mahasiswi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang membuat sebuah inovasi yang ciamik dalam problem pendeteksian kerusakan mesin pabrik.
Ya, seperti diketahui, di sebuah pabrik, biasanya tidak hanya terdapat satu atau dua mesin, namun bisa lebih dari itu. Sehingga bilamana terjadi kerusakan, tidak semua pabrik bisa mendeteksi dan menanganinya dengan cepat.
Baca Juga : Dinilai Langgar Karantina Kesehatan, Polisi Bubarkan Pertunjukan Wayang Kulit di Jombang
Namun, inovasi mahasiswi bernama Eka Nur Wahyuni -dari Jurusan Elektro ITN yang merupakan lulusan terbaik pada wisuada 64-65- bakal menjadi sebuah solusi bagi pabrik maupun lokasi usaha yang memiliki tempat besar. Inovasi itu berupa deteksi kerusakan mesin secara cepat melalui pengenalan suara.
Sistem pendeteksi yang dibuat oleh Eka adalah "Prototipe Monitoring Alarm Gangguan Mesin Pabrik berbasis pengenalan suara menggunakan IoT Blynk". Dalam percobaan prototipenya, mahasiswi asal Pasuruan ini menerapkan pada sebuah perusahaan yang memiliki banyak mesin produksi kertas. Dan salah satu mesinnya adalah chemical untuk meningkatkan kualitas produksi.
Pada mesin ini, sebenarnya telah terdapat panel yang dilengkapi untuk memantau adanya gangguan mesin. Tetapi, lokasi mesin dengan lokasi ruang teknisi yang terlalu jauh membuat buzzer alarm kadang tidak terdengar. Ditambah lagi mungkin saja faktor-faktor kelalaian dari manusia yang kurang memperhatikan alarm yang tengah berbunyi.
“Sebenarnya mesin ini adalah mesin milik vendor yang ditempatkan di perusahaan tersebut. Jadi, ketika mesin sedang mengalami gangguan, maka gangguan tersebut baru bisa diketahui esok paginya ketika maintenance rutin setiap pagi. Nah, dari masalah itulah, akhirnya saya membuat suatu prototipe sistem ini untuk mengomunikasikan gangguan melalui aplikasi android,” papar Eka.
Sehingga, tak harus esok pagi untuk mengetahui kendala atau problem yang terjadi pada mesin pabrik. Saat terjadi gangguan, dengan ditandai bunyi alarm, maka sinyal notifikasi akan langsung muncul di HP teknisi. Bila memang saat itu diperlukan langsung perbaikan, maka bisa segera diketahui dan diperbaiki kerusakan mesin tersebut atau bisa juga memperbaiki besoknya namun dengan peralatan lengkap yang sudah disiapkan lantaran telah mengetahui kerusakan yang terjadi.
Lebih lanjut dijelaskan, sistem ini mengambil sampel gangguan dari suara buzzer alarm. Sistem mendeteksi menggunakan modul voice recognition untuk mengenali dan membedakan suara buzzer alarm maupun yang bukan.
Baca Juga : Kondisi Terkini Kamar Favorit Bung Karno di Kota Batu, Pernah Jadi Tempat Merenung sebelum Kemerdekaan
"Sehingga bila ada kerusakan dan terdapat sinyal bunyi alarm, secara otomatis memberitahukan bahwa mesin tersebut sedang gangguan," kata mahasiswi yang bergabung di dalam komunitas Renewable Energy dan Komunitas Robotika ITN Malang itu.
Saat ini sistem prototipe monitoring alarm gangguan mesin pabrik berbasis pengenalan suara menggunakan IoT Blynk yang Eka buat masih terus dikembangkan dengan sistem yang lebih disempurnakan lagi untuk fitur lainnya.